Sekolah NTT |
Pagi ini da menyaksikan warga ratenggoji berbondong bondong
menggunakan baju terbaik mereka untuk ikut misa minggu palem di gereja detuara
yang berjarak sekitar 3 km. Bahkan ada yang da lihat sampai mengganti baju dua
kali untuk memastikan penampilan terbaiknya, hha. Orang tersebut sempat beberapa
hari yang lalu membeli baju sama orang yang jualan dengan motor layaknya tukang
kredit masuk kampung. Hal ini serupa dengan kita saat lebaran mau pergi sholat
idul fitri di lapangan besar. Pak kans sempat kabur sesaat kerumah pak igen
karena segan menolak pak agus yang ingin ikut membonceng. Motornya yang sudah
rusak menyulitkan untuk menambah penumpang lagi.
Pak agus berpesan menyuruh da memasak nasi karena mereka akan
pulang setelah matahari mencapai posisi puncaknya. Sesaat da pun mulai
beraktivitas di dapur dan menyempatkan memasak mie rebus untuk sarapan pagi da
dan teman nasinya bakalan da masak menjelang siang saja. Da masih di tahan pak
agus di minggu ini karena harus
meyelesaikan beberapa administrasi sekolah. Sepuluh hari ke depan bakalan ada liburan
paskah sehingga beberapa surat harus disegerakan pembuatannya. Enaknya di
negeri ini kita mendapat jatah libur lebih banyak dari sekolah yang biasa da
jumpai di sumatera barat yang mana mayoritas muslim. Dekat di hati miliknya RAN
menyampaikan salam kangen da lewat langit biru ratenggoji buat keluarga di
lubuksikaping.
Siangnya pak agus malah menyuruh para guru untuk berkumpul di
sekolah mengadakan rapat, membagikan gaji guru honorer serta pengumuman libur
sekolah kurang lebih sepekan kedepan. Dan da masih di suruh mengeprint banyak
suratsementara para guru sudah mulai turun ke kota satu persatu. Hati da pun sudah tak sabar untuk segera
meyelesaikan tugas ini yang setiap sebentar di koreksi kepsek karena kesalah
posisi pengetikan, ketinggalan huruf,
letak yang kurang pas dan pemikiran nya yang berubah setiap saat. Langit
terlihat mendung pukul dua siang ini dan hati da semakin gelisah tak menentu
apakah da bisa turun hari ini atau tidak. Akhirnya da pun segera berkemas
setelah menemukan ojek dengan siswa da sendiri anak kelas delapan. Pak agus
yang sudah memesan dari kemaren harus melihat da pulang duluan membelah pegunungan.
0 komentar:
Posting Komentar