Tampilkan postingan dengan label cpns. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cpns. Tampilkan semua postingan

15 November 2024

Published November 15, 2024 by with 0 comment

SKB PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH AHLI PERTAMA

KISI KISI SOAL SKB



1. Dalam pengelolaan aset daerah, inventarisasi aset dilakukan setiap:
a) 3 bulan sekali
b) 6 bulan sekali
c) 1 tahun sekali 
d) 2 tahun sekali

2. Yang bukan merupakan asas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah:
a) Otonomi daerah
b) Desentralisasi
c) Sentralisasi total
d) Tugas pembantuan

3. Pengawasan terhadap APBD dilakukan pada tahap:
a) Perencanaan saja
b) Pelaksanaan saja
c) Perencanaan dan pelaksanaan
d) Perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban

4. Menurut PP 12 Tahun 2017, pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh:
a) DPRD
b) Inspektorat
c) APIP
d) Gubernur

5. Pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan oleh:
a) Menteri
b) Gubernur
c) Bupati/Walikota
d) Semua benar

6. Angka kredit kumulatif minimal untuk Pengawas Pemerintahan Ahli Pertama adalah:
a) 50
b) 100
c) 150
d) 200

7. SPIP merupakan singkatan dari:
a) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
b) Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
c) Sistem Pemeriksaan Intern Pemerintah
d) Sistem Pembinaan Intern Pemerintah

8. Dokumen yang menjadi dasar pelaksanaan pengawasan adalah:
a) PKPT
b) APBD
c) RPJMD
d) RKPD

9. Pelayanan dasar adalah:
a) Pelayanan publik untuk kebutuhan dasar
b) Pelayanan minimal pemerintah
c) Pelayanan wajib daerah
d) Pelayanan administratif

10. Kompetensi ASN terdiri dari:
a) Teknis dan manajerial
b) Teknis, manajerial, dan sosial kultural
c) Teknis dan sosial
d) Manajerial dan sosial

11. Program pengawasan yang bersifat urgent dan tidak terencana disebut:
a) Pengawasan rutin
b) Pengawasan khusus
c) Pengawasan non rutin
d) Pengawasan mendadak

12. Masa jabatan kepala daerah adalah:
a) 4 tahun
b) 5 tahun
c) 6 tahun
d) 8 tahun

13. Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi:
a) 6 urusan
b) 8 urusan
c) 10 urusan
d) 12 urusan

14. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah bertujuan untuk:
a) Mencari kesalahan
b) Memberikan sanksi
c) Menjamin penyelenggaraan pemerintahan berjalan efisien dan efektif
d) Mengawasi kinerja kepala daerah

15. Yang bukan merupakan bentuk pengawasan adalah:
a) Monitoring
b) Evaluasi
c) Pemeriksaan
d) Penghargaan

16. Laporan Hasil Pengawasan harus memuat:
a) Temuan dan rekomendasi
b) Temuan saja
c) Rekomendasi saja
d) Sanksi

17. Standar kompetensi jabatan PPUPD meliputi:
a) Pengetahuan, keterampilan, dan sikap
b) Pengetahuan dan keterampilan
c) Keterampilan dan sikap
d) Pengetahuan dan sikap

18. Pengawasan terhadap perda dilakukan melalui:
a) Pengawasan preventif
b) Pengawasan represif
c) Pengawasan preventif dan represif
d) Pengawasan melekat

19. Pengelolaan pegawai ASN dilakukan berdasarkan sistem:
a) Merit
b) Karir
c) Prestasi
d) Senioritas

20. Fokus pengawasan daerah ditetapkan berdasarkan:
a) Perintah pimpinan
b) Hasil analisis risiko
c) Permintaan masyarakat
d) Anggaran yang tersedia

21. LPPD merupakan singkatan dari:
a) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
b) Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah
c) Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah
d) Laporan Pengawasan Pemerintahan Daerah

22. Pembinaan kepegawaian ASN dilakukan oleh:
a) BKN
b) KASN
c) BKD
d) Semua benar

23. Pengawasan internal pemerintah dilakukan oleh:
a) BPKP
b) Inspektorat
c) BPK
d) A dan B benar

24. Periode penyusunan PKPT adalah:
a) 3 bulan
b) 6 bulan
c) 1 tahun
d) 2 tahun

25. Evaluasi SAKIP dilakukan setiap:
a) Triwulan
b) Semester
c) Tahunan
d) 2 tahun

26. Pengawasan terhadap keuangan daerah mencakup:
a) Penerimaan daerah
b) Pengeluaran daerah
c) Aset daerah
d) Semua benar

27. Yang bukan merupakan unsur SPIP adalah:
a) Lingkungan pengendalian
b) Penilaian risiko
c) Pemantauan
d) Pengawasan eksternal

28. Reviu LKPD dilakukan oleh:
a) BPK
b) BPKP
c) Inspektorat Daerah
d) Akuntan Publik

29. Pengukuran kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah menggunakan:
a) IKU
b) IKK
c) EKPPD
d) LPPD

30. Tahapan pengawasan yang benar adalah:
a) Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan
b) Perencanaan, monitoring, evaluasi
c) Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut
d) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan

31. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, tujuan pengendalian intern pemerintah yang paling utama adalah:
a) Memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, kehematan, dan efisiensi
b) Menjamin keandalan pelaporan keuangan
c) Mengamankan aset negara
d) Mendorong efektivitas dan efisiensi organisasi

32. Dalam pelaksanaan pengawasan yang menggunakan pendekatan risk based audit, hal pertama yang harus dilakukan adalah:
a) Menyusun program kerja audit
b) Melakukan penilaian risiko
c) Mengidentifikasi proses bisnis
d) Menentukan sampel audit

33. Pernyataan berikut yang TIDAK termasuk dalam unsur Lingkungan Pengendalian adalah:
a) Penegakan integritas dan nilai etika
b) Pembentukan struktur organisasi sesuai kebutuhan
c) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
d) Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian intern

34. Dalam konteks pengawasan daerah, pemberian status TLHP (Tindak Lanjut Hasil Pengawasan) "Selesai" diberikan apabila:
a) Rekomendasi telah ditindaklanjuti dan sesuai dengan rekomendasi
b) Rekomendasi telah ditindaklanjuti namun belum sesuai
c) Rekomendasi belum ditindaklanjuti tetapi ada upaya nyata
d) Rekomendasi dalam proses tindak lanjut

35. Menurut Permendagri 23 Tahun 2020, kapasitas APIP dinilai berdasarkan:
a) Level 1 sampai level 3
b) Level 1 sampai level 4
c) Level 1 sampai level 5
d) Level 1 sampai level 6

36. Dalam pengawasan berbasis risiko, penentuan prioritas pengawasan didasarkan pada:
a) Besarnya anggaran
b) Tingkat risiko tertinggi
c) Permintaan pimpinan
d) Temuan tahun sebelumnya

37. Pengawasan yang berfokus pada pencapaian outcome dalam konsep value for money audit adalah pengawasan atas:
a) Ekonomis
b) Efisiensi
c) Efektivitas
d) Kepatuhan

38. Dalam melakukan reviu LKPD, prosedur analitis yang TIDAK tepat adalah:
a) Analisis tren
b) Analisis rasio
c) Pengujian substantif
d) Scanning

39. Berdasarkan PP 12 Tahun 2017, pengawasan umum penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi:
a) Administrasi umum pemerintahan dan urusan pemerintahan
b) Urusan pemerintahan dan keuangan daerah
c) Keuangan daerah dan administrasi umum pemerintahan
d) Administrasi umum pemerintahan, urusan pemerintahan, dan keuangan daerah

40. Dalam konteks manajemen risiko, risiko yang masih tersisa setelah risiko dimitigasi disebut:
a) Inherent risk
b) Control risk
c) Residual risk
d) Detection risk

41. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat concurrent dilakukan oleh:
a) Kementerian teknis terkait
b) Kementerian Dalam Negeri
c) Pemerintah Provinsi
d) Semua benar

42. Dalam pengawasan keuangan daerah, pengujian yang dilakukan untuk memastikan kewajaran nilai persediaan adalah:
a) Vouching
b) Tracing
c) Stock opname
d) Rekonsiliasi

43. Berdasarkan Permendagri 36 Tahun 2018, parameter pengawasan umum penyelenggaraan pemerintahan daerah TIDAK meliputi:
a) Kepegawaian daerah
b) Keuangan daerah
c) Perizinan
d) Pengadaan barang/jasa

44. Dalam konsep fraud triangle, faktor yang TIDAK termasuk adalah:
a) Pressure
b) Opportunity
c) Rationalization
d) Competence

45. Kegiatan assurance dalam pengawasan intern bertujuan untuk memberikan:
a) Penjaminan kualitas
b) Keyakinan yang memadai
c) Konsultasi
d) Rekomendasi perbaikan

46. Dalam pelaksanaan audit kinerja, tahap yang paling kritis adalah:
a) Perencanaan audit
b) Pengumpulan bukti
c) Penentuan kriteria
d) Pelaporan

47. Pengawasan yang dilakukan untuk memastikan tercapainya standar pelayanan minimal disebut:
a) Pengawasan teknis
b) Pengawasan fungsional
c) Pengawasan melekat
d) Pengawasan khusus

48. Dalam konteks pengawasan berbasis risiko, risk appetite adalah:
a) Besaran risiko yang dapat diterima
b) Besaran risiko yang tidak dapat diterima
c) Besaran risiko yang harus dimitigasi
d) Besaran risiko yang harus dihindari

49. Metode sampling yang paling tepat digunakan dalam pengujian pengendalian adalah:
a) Statistical sampling
b) Attribute sampling
c) Variable sampling
d) Judgment sampling

50. Dalam pengawasan kinerja BUMD, aspek yang paling penting untuk diawasi adalah:
a) Tata kelola
b) Profitabilitas
c) Kontribusi pada PAD
d) Pelayanan publik

51. Pengawasan terhadap dana transfer khusus dilakukan dengan pendekatan:
a) Risk based
b) Compliance based
c) Performance based
d) Output based

52. Dalam konteks pengawasan, whistleblowing system yang efektif harus memenuhi prinsip:
a) Kerahasiaan identitas pelapor
b) Independensi investigator
c) Perlindungan pelapor
d) Semua benar

53. Teknik audit berbantuan komputer (TABK) yang paling tepat untuk mendeteksi duplicate payment adalah:
a) Stratification
b) Duplicate testing
c) Gap detection
d) Benford's Law analysis

54. Dalam pengawasan pengadaan barang/jasa, red flags yang menunjukkan adanya potensi fraud adalah:
a) Spesifikasi yang terlalu detail
b) Harga yang wajar
c) Jadwal yang realistis
d) Evaluasi yang transparan

55. Pengawasan terhadap implementasi SAKIP difokuskan pada:
a) Komponen SAKIP
b) Hasil evaluasi SAKIP
c) Perencanaan kinerja
d) Pengukuran kinerja

56. Dalam konteks audit investigatif, teknik yang paling efektif untuk mengungkap fraud adalah:
a) Analisis dokumen
b) Wawancara
c) Pengamatan
d) Konfirmasi

57. Pengawasan terhadap pengelolaan aset daerah yang idle difokuskan pada:
a) Optimalisasi penggunaan
b) Pemeliharaan
c) Pengamanan
d) Penghapusan

58. Dalam pengawasan pengelolaan keuangan daerah, prinsip yang paling penting adalah:
a) Transparansi
b) Akuntabilitas
c) Partisipatif
d) Value for money

59. Pengawasan terhadap belanja hibah dan bantuan sosial difokuskan pada:
a) Ketepatan sasaran
b) Kewajaran harga
c) Pertanggungjawaban
d) Semua benar

60. Dalam konteks reviu RKPD, hal yang paling penting diperhatikan adalah:
a) Kesesuaian dengan RPJMD
b) Sinkronisasi program
c) Ketersediaan anggaran
d) Kapasitas SKPD


61. Dalam pengawasan penyelenggaraan Smart City, aspek yang paling kritis untuk diawasi adalah:
a) Infrastruktur digital
b) Keamanan data
c) Interoperabilitas sistem
d) Semua benar

62. Pengawasan terhadap implementasi Government 4.0 difokuskan pada:
a) Digitalisasi layanan
b) Integrasi data
c) Transformasi proses bisnis
d) Kapabilitas SDM

63. Dalam konteks pengawasan Mall Pelayanan Publik, indikator keberhasilan utama adalah:
a) Jumlah layanan yang terintegrasi
b) Kepuasan masyarakat
c) Kecepatan layanan
d) Inovasi layanan

64. Pengawasan terhadap implementasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) menekankan pada:
a) Tata kelola SPBE
b) Layanan SPBE
c) Infrastruktur SPBE
d) Semua benar

65. Dalam pengawasan pengelolaan big data pemerintah daerah, aspek utama yang harus diperhatikan adalah:
a) Data privacy
b) Data security
c) Data governance
d) Data quality

66. Pengawasan terhadap implementasi OSS (Online Single Submission) RBA fokus pada:
a) Kecepatan proses perizinan
b) Integrasi dengan K/L/D
c) Kepatuhan terhadap regulasi
d) Risk Based Approach

67. Dalam konteks pengawasan program pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi, prioritas utama adalah:
a) Efektivitas program stimulus
b) Ketepatan sasaran bantuan
c) Pemulihan sektor UMKM
d) Penciptaan lapangan kerja

68. Pengawasan terhadap implementasi SDGs di daerah difokuskan pada:
a) Pencapaian target SDGs
b) Integrasi dengan perencanaan daerah
c) Kolaborasi multipihak
d) Ketersediaan data

69. Dalam pengawasan penerapan new normal governance, aspek yang paling penting adalah:
a) Protokol kesehatan
b) Digitalisasi layanan
c) Flexible working arrangement
d) Business continuity plan

70. Pengawasan terhadap program pembangunan rendah karbon memperhatikan:
a) Target pengurangan emisi
b) Green budgeting
c) Sustainable development
d) Semua benar

71. Dalam konteks pengawasan collaborative governance, fokus utama adalah:
a) Keterlibatan stakeholders
b) Efektivitas kolaborasi
c) Pencapaian tujuan bersama
d) Pembagian peran

72. Pengawasan terhadap implementasi Government Internal Control System (GICS) berbasis digital menekankan:
a) Otomatisasi kontrol
b) Real-time monitoring
c) Digital audit trail
d) Integrated reporting

73. Dalam pengawasan penerapan artificial intelligence di pemerintahan, aspek kritis adalah:
a) Algorithmic accountability
b) Ethical AI
c) Data bias
d) Semua benar

74. Pengawasan terhadap program Smart Village fokus pada:
a) Digital literacy
b) Infrastructure readiness
c) Community engagement
d) Service innovation

75. Dalam konteks pengawasan green government, prioritas utama adalah:
a) Pengurangan emisi karbon
b) Efisiensi energi
c) Pengelolaan limbah
d) Green procurement

76. Pengawasan terhadap implementasi Management Information System pemerintah daerah menekankan:
a) System reliability
b) Data accuracy
c) User acceptance
d) System integration

77. Dalam pengawasan program digital transformation pemerintah daerah, aspek utama adalah:
a) Change management
b) Digital capability
c) Technology adoption
d) Business process reengineering

78. Pengawasan terhadap implementasi open government difokuskan pada:
a) Transparansi data
b) Partisipasi publik
c) Kolaborasi
d) Semua benar

79. Dalam konteks pengawasan cyber security pemerintah daerah, prioritas utama adalah:
a) Network security
b) Data protection
c) Incident response
d) User awareness

80. Pengawasan terhadap program smart mobility fokus pada:
a) Integrated transportation
b) Traffic management
c) Environmental impact
d) User experience

81. Dalam pengawasan implementasi blockchain di pemerintahan, aspek kritis adalah:
a) System interoperability
b) Data immutability
c) Smart contracts
d) Network consensus

82. Pengawasan terhadap program digital economy daerah memperhatikan:
a) Digital infrastructure
b) Digital skills
c) Digital business
d) Semua benar

83. Dalam konteks pengawasan data center pemerintah daerah, fokus utama adalah:
a) Business continuity
b) Disaster recovery
c) Energy efficiency
d) Security management

84. Pengawasan terhadap implementasi citizen-centric services menekankan:
a) User experience
b) Service accessibility
c) Digital inclusion
d) Feedback mechanism

85. Dalam pengawasan program smart health management, prioritas utama adalah:
a) Integrated health records
b) Telemedicine services
c) Health data security
d) Service quality

86. Pengawasan terhadap implementasi performance-based budgeting digital fokus pada:
a) Output measurement
b) Outcome evaluation
c) Digital tracking
d) Value for money

87. Dalam konteks pengawasan smart education, aspek kritis adalah:
a) Digital infrastructure
b) Teacher capability
c) Content quality
d) Learning analytics

88. Pengawasan terhadap program digital tourism memperhatikan:
a) Platform integration
b) User engagement
c) Content management
d) Data analytics

89. Dalam pengawasan implementasi smart environment system, fokus utama adalah:
a) Environmental monitoring
b) Waste management
c) Energy efficiency
d) Pollution control

90. Pengawasan terhadap program digital public services menekankan:
a) Service availability
b) Digital accessibility
c) User satisfaction
d) System reliability


91. Pemerintah Kota X sedang mengimplementasikan sistem Smart City yang terintegrasi. Dalam pelaksanaan audit terhadap program tersebut, ditemukan bahwa terdapat 3 aplikasi pelayanan publik yang dikembangkan oleh SKPD berbeda namun memiliki fungsi yang sama. Ketiga aplikasi tersebut tidak terintegrasi dan masing-masing memiliki database tersendiri. Total anggaran yang telah dikeluarkan untuk pengembangan ketiga aplikasi tersebut mencapai Rp 15 miliar. Dari perspektif pengawasan, rekomendasi yang paling tepat adalah:

a) Menghentikan penggunaan dua aplikasi dan mempertahankan satu aplikasi yang paling baik
b) Melakukan audit forensik untuk menyelidiki potensi kerugian negara
c) Mengintegrasikan ketiga aplikasi kedalam satu platform dengan single database
d) Membiarkan ketiga aplikasi tetap berjalan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat

92. Inspektorat Daerah Provinsi Y melakukan reviu atas implementasi SPBE. Hasil assessment menunjukkan bahwa tingkat kematangan SPBE masih berada pada level 2 (berkembang) dari 5 level yang ada. Permasalahan utama yang ditemukan adalah resistensi pegawai terhadap perubahan sistem kerja, infrastruktur yang belum memadai, dan belum adanya enterprise architecture yang jelas. Jika dikaitkan dengan konsep change management dalam transformasi digital, langkah yang paling tepat adalah:

a) Fokus pada peningkatan infrastruktur terlebih dahulu sebelum menangani aspek lainnya
b) Menyusun enterprise architecture dan road map transformasi digital yang komprehensif
c) Melakukan capacity building dan cultural transformation secara paralel dengan pembangunan sistem
d) Menerapkan sanksi bagi unit yang tidak mengimplementasikan SPBE

93. Dalam rangka pengawasan program smart mobility di Kota Z, ditemukan bahwa sistem transportasi cerdas yang telah diimplementasikan belum optimal. Meski telah dipasang 500 CCTV dan sensor lalu lintas, tingkat kemacetan masih tinggi dan respons terhadap insiden lalu lintas masih lambat. Data menunjukkan bahwa dari 500 CCTV, hanya 60% yang terintegrasi dengan command center, dan hanya 40% operator yang terlatih dalam menggunakan sistem. Berdasarkan konsep smart mobility governance, tindakan yang paling tepat adalah:

a) Menambah jumlah CCTV dan sensor untuk memperluas coverage area
b) Melakukan optimalisasi sistem yang ada dan peningkatan kapasitas operator
c) Mengganti seluruh sistem dengan teknologi yang lebih baru
d) Mengalihdayakan pengelolaan sistem kepada pihak ketiga yang lebih kompeten

94. Pengawasan terhadap implementasi Mall Pelayanan Publik di Kabupaten W menemukan bahwa meski sudah beroperasi selama 1 tahun, tingkat kepuasan masyarakat hanya mencapai 65%. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa waktu tunggu rata-rata masih 45 menit, 30% layanan masih membutuhkan dokumen fisik, dan belum ada integrasi data antar instansi. Sementara itu, investasi yang telah dikeluarkan mencapai Rp 20 miliar. Berdasarkan konsep value for money, rekomendasi yang paling tepat adalah:

a) Melakukan business process reengineering dan digitalisasi seluruh layanan
b) Menambah loket layanan dan petugas untuk mengurangi waktu tunggu
c) Membuat sistem antrian online untuk mengurangi kepadatan
d) Melakukan evaluasi menyeluruh dan menghentikan operasional sementara

95. Tim pengawas sedang melakukan audit kinerja terhadap program smart health di Kota V. Program ini mencakup implementasi telemedicine, electronic medical record, dan health analytics dengan total anggaran Rp 25 miliar. Setelah 6 bulan implementasi, ditemukan bahwa utilisasi sistem hanya 30%, terjadi redundansi data pasien sebesar 25%, dan tingkat error dalam diagnosa telemedicine mencapai 15%. Risk assessment menunjukkan adanya kerentanan dalam keamanan data pasien. Berdasarkan konsep IT governance, prioritas pengawasan yang paling tepat adalah:

a) Keamanan data dan akurasi sistem
b) Efisiensi penggunaan anggaran
c) Peningkatan utilisasi sistem
d) Standarisasi data pasien

96. Dalam pengawasan implementasi Government Internal Control System (GICS) berbasis digital di Provinsi U, ditemukan fenomena menarik dimana tingkat kepatuhan terhadap SOP meningkat 90%, namun jumlah temuan audit tidak berkurang signifikan. Analisis menunjukkan bahwa sistem kontrol otomatis telah berhasil mencegah deviasi prosedural, namun gagal mendeteksi creative compliance dimana pegawai menemukan cara untuk memanipulasi sistem sambil tetap tampak mematuhi prosedur. Berdasarkan konsep three lines of defense, pendekatan yang paling tepat adalah:

a) Memperkuat sistem kontrol otomatis dengan AI dan machine learning
b) Mengembangkan mekanisme kontrol berlapis dengan kombinasi sistem dan pengawasan manusia
c) Kembali ke sistem pengawasan konvensional
d) Melakukan audit forensik digital secara berkala

97. Pengawasan terhadap program smart village di Kabupaten T mengungkapkan bahwa dari 50 desa yang mendapat bantuan digitalisasi senilai Rp 500 juta per desa, hanya 20% yang berhasil mengimplementasikan program secara efektif. Investigasi menunjukkan bahwa kegagalan utama bukan pada aspek teknologi, melainkan pada rendahnya digital literacy perangkat desa, kurangnya pendampingan, dan ketidaksesuaian solusi digital dengan kebutuhan lokal. Berdasarkan prinsip sustainable development, rekomendasi yang paling tepat adalah:

a) Menghentikan program dan mengalihkan anggaran untuk pembangunan fisik
b) Melanjutkan program dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan pendampingan intensif
c) Merevisi program dengan pendekatan bottom-up dan berbasis kebutuhan lokal
d) Mengalihkan pengelolaan program kepada pihak ketiga

98. Dalam melakukan pengawasan terhadap implementasi blockchain untuk sistem pencatatan aset daerah di Kota R, tim auditor menemukan bahwa meski teknologi blockchain menjamin immutability data, terdapat permasalahan dalam validitas data awal yang dimasukkan ke dalam sistem. Dari sampling 100 aset, ditemukan 40% memiliki data yang tidak akurat atau tidak lengkap sebelum dimasukkan ke blockchain. Total nilai aset yang tercatat dalam sistem mencapai Rp 2 triliun. Berdasarkan konsep IT audit, langkah yang paling tepat adalah:

a) Melakukan cleansing data sebelum implementasi blockchain
b) Mengimplementasikan sistem verifikasi berlapis untuk data baru
c) Mengganti sistem blockchain dengan database konvensional
d) Melakukan input ulang seluruh data aset

99. Tim pengawas sedang mengevaluasi program smart tourism di Provinsi S yang melibatkan pengembangan platform digital pariwisata terintegrasi. Dengan investasi Rp 30 miliar, platform ini menghubungkan 500 UMKM pariwisata, 100 hotel, dan 50 destinasi wisata. Namun, setelah 1 tahun berjalan, transaksi digital hanya mencapai 25% dari target, dan 60% UMKM tidak aktif menggunakan platform. Analisis menunjukkan bahwa kompleksitas sistem, kurangnya pelatihan, dan rendahnya digital marketing menjadi penyebab utama. Berdasarkan prinsip digital economy governance, solusi yang paling tepat adalah:

a) Menyederhanakan sistem dan meningkatkan usability
b) Memberikan insentif bagi UMKM yang aktif menggunakan platform
c) Mengembangkan strategi komprehensif mencakup capacity building dan digital marketing
d) Membuka platform untuk pengelolaan pihak swasta

100. Pengawasan terhadap implementasi artificial intelligence untuk pelayanan publik di Kota P menemukan potensi bias dalam algoritma yang digunakan. Sistem AI yang dikembangkan untuk menentukan prioritas penanganan pengaduan masyarakat ternyata cenderung mengutamakan pengaduan dari kawasan tertentu dan mengabaikan kawasan lain. Analisis data menunjukkan bahwa training data yang digunakan tidak merepresentasikan keragaman masyarakat. Berdasarkan prinsip ethical AI governance, tindakan yang paling tepat adalah:

a) Menghentikan penggunaan AI dan kembali ke sistem manual
b) Merevisi algoritma dengan mempertimbangkan aspek keadilan dan inklusivitas
c) Mengembangkan mekanisme override manual untuk keputusan AI
d) Membuat sistem paralel untuk kawasan yang kurang terlayani
Read More
    email this

14 November 2024

Published November 14, 2024 by with 0 comment

SKB PENYULUH PERTANIAN AHLI PERTAMA (100 Soal)

KISI KISI SOAL SKB PENYULUH PERTANIAN AHLI PERTAMA


1. Dalam UU No. 16 Tahun 2006, yang dimaksud dengan penyuluhan pertanian adalah:
a) Proses pembelajaran formal bagi pelaku utama
b) Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha
c) Kegiatan pendidikan non-formal bagi petani
d) Sistem pendidikan teknis pertanian

2. Metode penyuluhan yang paling efektif untuk mendemonstrasikan teknologi baru kepada kelompok tani adalah:
a) Ceramah
b) Demonstrasi plot
c) Diskusi kelompok
d) Penyebaran leaflet

3. Analisis potensi wilayah dalam penyuluhan pertanian mencakup aspek berikut, kecuali:
a) Sumber daya alam
b) Infrastruktur pertanian
c) Politik daerah
d) Kondisi agroklimat

4. Penerapan sistem pertanian presisi (precision farming) dalam penyuluhan pertanian modern menggunakan:
a) Teknologi GPS dan drone
b) Sistem irigasi manual
c) Metode konvensional
d) Pola tanam tradisional

5. Program penyuluhan pertanian berkelanjutan harus memperhatikan:
a) Keuntungan jangka pendek
b) Aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
c) Hasil panen maksimal
d) Penggunaan pestisida

6. Dalam evaluasi penyuluhan pertanian, indikator keberhasilan yang paling utama adalah:
a) Jumlah pertemuan yang dilakukan
b) Perubahan perilaku petani
c) Jumlah materi yang disampaikan
d) Kehadiran peserta

7. Platform digital yang dapat dimanfaatkan untuk penyuluhan pertanian di era 2024 adalah:
a) Aplikasi mobile pertanian
b) Surat kabar
c) Poster cetak
d) Brosur

8. Pendekatan partisipatif dalam penyuluhan pertanian berarti:
a) Penyuluh yang menentukan semua program
b) Petani dilibatkan dalam perencanaan
c) Program dari pemerintah pusat
d) Kegiatan sepihak

9. Kelembagaan petani yang berperan dalam pengembangan agribisnis adalah:
a) Gapoktan
b) Karang taruna
c) PKK
d) Koperasi umum

10. Sistem informasi pertanian terpadu mencakup data tentang:
a) Cuaca dan iklim
b) Harga pasar
c) Teknologi baru
d) Semua jawaban benar

11. Metode evaluasi yang tepat untuk mengukur dampak penyuluhan jangka panjang adalah:
a) Pre-test
b) Post-test
c) Impact assessment
d) Observasi harian

12. Prinsip pemberdayaan dalam penyuluhan pertanian modern adalah:
a) Top-down
b) Bottom-up
c) Linear
d) Satu arah

13. Teknologi pasca panen yang perlu dipahami penyuluh pertanian meliputi:
a) Pengemasan
b) Penyimpanan
c) Pengolahan
d) Semua jawaban benar

14. Pemasaran digital produk pertanian di era 2024 dapat dilakukan melalui:
a) Marketplace online
b) Pasar tradisional
c) Tengkulak
d) Pengepul

15. Analisis usaha tani yang perlu diajarkan kepada petani mencakup:
a) R/C ratio
b) Break even point
c) Margin keuntungan
d) Semua jawaban benar

16. Pengembangan pertanian organik membutuhkan pendampingan dalam hal:
a) Sertifikasi
b) Teknik budidaya
c) Pemasaran
d) Semua jawaban benar

17. Strategi pemberdayaan kelembagaan petani yang efektif adalah:
a) Penguatan kapasitas
b) Bantuan modal
c) Pelatihan teknis
d) Semua jawaban benar

18. Inovasi teknologi pertanian yang perlu disosialisasikan tahun 2024 adalah:
a) Smart farming
b) Pertanian konvensional
c) Sistem tradisional
d) Manual farming

19. Penyusunan programa penyuluhan harus memperhatikan:
a) Potensi wilayah
b) Kebutuhan petani
c) Kebijakan pemerintah
d) Semua jawaban benar

20. Metode pembelajaran orang dewasa dalam penyuluhan pertanian menggunakan prinsip:
a) Andragogi
b) Pedagogi
c) Didaktik
d) Akademik

21. Pengembangan jejaring kemitraan dalam penyuluhan pertanian melibatkan:
a) Pemerintah
b) Swasta
c) Akademisi
d) Semua jawaban benar

22. Sistem informasi penyuluhan pertanian berbasis digital mencakup:
a) Database petani
b) Peta potensi wilayah
c) Kalender tanam
d) Semua jawaban benar

23. Pemberdayaan wanita tani dalam penyuluhan pertanian fokus pada:
a) Pengolahan hasil
b) Pemasaran produk
c) Manajemen usaha
d) Semua jawaban benar

24. Prinsip pengendalian hama terpadu yang perlu disosialisasikan adalah:
a) Penggunaan pestisida minimal
b) Pemanfaatan musuh alami
c) Budidaya tanaman sehat
d) Semua jawaban benar

25. Evaluasi dampak penyuluhan pertanian mengukur:
a) Perubahan pengetahuan
b) Perubahan sikap
c) Perubahan keterampilan
d) Semua jawaban benar

26. Pengembangan pertanian berkelanjutan memperhatikan aspek:
a) Ekonomi
b) Sosial
c) Lingkungan
d) Semua jawaban benar

27. Media penyuluhan berbasis teknologi informasi meliputi:
a) Website
b) Aplikasi mobile
c) Media sosial
d) Semua jawaban benar

28. Penguatan kelembagaan ekonomi petani dilakukan melalui:
a) Koperasi
b) BUMDES
c) Kelompok usaha
d) Semua jawaban benar

29. Penyusunan rencana kerja penyuluh pertanian mempertimbangkan:
a) Kalender musim
b) Kebutuhan petani
c) Program pemerintah
d) Semua jawaban benar

30. Pengembangan agribisnis modern membutuhkan penguasaan:
a) Teknologi digital
b) Manajemen usaha
c) Pemasaran online
d) Semua jawaban benar

31. Seorang penyuluh menemukan bahwa adopsi teknologi smart farming di wilayahnya rendah meskipun potensi SDM tinggi. Berdasarkan analisis akar masalah, faktor utama yang perlu diatasi adalah:
a) Resistensi kultur dan keterbatasan infrastruktur digital
b) Kurangnya modal petani
c) Rendahnya produktivitas pertanian
d) Keterbatasan lahan pertanian

32. Dalam menghadapi anomali iklim 2024, strategi penyuluhan yang paling tepat adalah:
a) Fokus pada bantuan sarana produksi
b) Integrasi data klimatologi dengan kalender tanam digital dan pemberdayaan kelompok tani
c) Menunggu kebijakan pemerintah pusat
d) Memberikan solusi jangka pendek

33. Program HBCD (Harmony Between Conservation and Development) mensyaratkan penyuluh untuk:
a) Mengintegrasikan aspek ekonomi dan ekologi dalam programa
b) Fokus pada hasil produksi maksimal
c) Mengutamakan aspek konservasi
d) Memprioritaskan pembangunan infrastruktur

34. Jika terjadi serangan OPT baru yang belum teridentifikasi di suatu wilayah, tindakan pertama penyuluh seharusnya:
a) Langsung merekomendasikan pestisida terbaru
b) Melakukan identifikasi OPT dan koordinasi dengan BPTPH
c) Menunggu instruksi dari pusat
d) Menyarankan petani untuk membiarkan serangan

35. Analisis usahatani dengan pendekatan farming system research mengharuskan penyuluh mempertimbangkan:
a) On-farm dan off-farm activities secara terintegrasi
b) Hanya aspek budidaya tanaman
c) Fokus pada pemasaran hasil
d) Keuntungan jangka pendek

36. Implementasi pertanian presisi di lahan sawah membutuhkan integrasi:
a) IoT, machine learning, dan sistem informasi geografis
b) Pupuk dan pestisida
c) Sistem irigasi manual
d) Tenaga kerja terampil

37. Pengembangan value chain dalam agribisnis hortikultura memerlukan pendekatan:
a) Linear supply chain
b) Multi-stakeholder platform dengan teknologi blockchain
c) Pemasaran konvensional
d) Sistem distribusi tradisional

38. Dalam menghadapi MEA, strategi penguatan kelembagaan petani yang paling tepat adalah:
a) Standardisasi produk dan penguatan kapasitas ekspor
b) Fokus pada pasar lokal
c) Menghindari kompetisi
d) Proteksi pasar domestik

39. Collaborative governance dalam penyuluhan pertanian mensyaratkan:
a) Dominasi peran pemerintah
b) Sinergi pentahelix dalam pengembangan pertanian
c) Fokus pada peran swasta
d) Meniadakan peran akademisi

40. Ketika hasil evaluasi menunjukkan stagnansi adopsi teknologi, penyuluh perlu:
a) Mengganti teknologi dengan yang baru
b) Melakukan analisis AKAP (Adopsi, Kendala, Adaptasi, Preferensi)
c) Memberikan insentif pada petani
d) Menghentikan program

41. Pengembangan smart village berbasis pertanian membutuhkan:
a) Infrastruktur digital dan pemberdayaan masyarakat terintegrasi
b) Bantuan teknologi
c) Pelatihan komputer
d) Modal besar

42. Dalam mengatasi food loss, pendekatan penyuluhan yang tepat adalah:
a) Pengenalan teknologi pasca panen modern
b) Integrasi manajemen rantai pasok dengan teknologi IoT
c) Pembangunan gudang penyimpanan
d) Mempercepat panen

43. Implementasi kebijakan regenerasi petani membutuhkan:
a) Pelatihan pertanian
b) Integrasi edukasi, teknologi, dan insentif ekonomi
c) Bantuan alat modern
d) Subsidi pupuk

44. Pengembangan agrowisata berbasis community-based tourism memerlukan:
a) Modal besar
b) Integrasi potensi pertanian, budaya, dan pemberdayaan masyarakat
c) Infrastruktur wisata
d) Promosi masif

45. Dalam menghadapi perubahan iklim, penyuluh perlu mengembangkan:
a) Climate-smart agriculture dengan pendekatan partisipatif
b) Sistem pertanian konvensional
c) Penggunaan pestisida
d) Pola tanam tradisional

46. Penerapan sistem traceability untuk produk pertanian organik membutuhkan:
a) Sertifikasi standar
b) Integrasi blockchain dan IoT dalam rantai pasok
c) Pencatatan manual
d) Pengawasan ketat

47. Pengembangan agricultural innovation system memerlukan:
a) Transfer teknologi linear
b) Multi-stakeholder innovation platform
c) Penelitian mandiri
d) Adopsi teknologi langsung

48. Dalam pengembangan urban farming, strategi yang tepat adalah:
a) Vertical farming dengan teknologi hidroponik
b) Integrasi smart technology dan social engineering
c) Pemanfaatan lahan kosong
d) Pertanian konvensional

49. Implementasi precision livestock farming membutuhkan:
a) Kandang modern
b) Integrasi sensor, big data, dan artificial intelligence
c) Pakan berkualitas
d) Tenaga kerja terampil

50. Pengembangan sistem logistik pertanian modern memerlukan:
a) Transportasi yang baik
b) Integrasi cold chain dan smart logistics
c) Gudang yang besar
d) Armada yang banyak

51. Dalam mengatasi volatilitas harga, penyuluh perlu mengembangkan:
a) Sistem resi gudang
b) Integrasi market intelligence dan sistem informasi harga real-time
c) Kemitraan dengan pedagang
d) Penetapan harga

52. Pengembangan agricultural entrepreneurship membutuhkan:
a) Modal usaha
b) Integrasi digital marketing, financial technology, dan manajemen agribisnis
c) Pelatihan wirausaha
d) Bantuan pemerintah

53. Implementasi circular economy dalam pertanian memerlukan:
a) Pengolahan limbah
b) Integrasi waste management dan bio-economic value chain
c) Reduce dan reuse
d) Pemanfaatan limbah

54. Pengembangan agroforestry modern membutuhkan:
a) Lahan luas
b) Integrasi silviculture dan agricultural technology
c) Penanaman pohon
d) Konservasi hutan

55. Dalam pengembangan export-oriented agriculture, penyuluh perlu:
a) Fokus pada produktivitas
b) Integrasi standardisasi, market intelligence, dan digital trade
c) Mencari pembeli luar negeri
d) Meningkatkan produksi

56. Implementasi agricultural insurance system memerlukan:
a) Modal besar
b) Integrasi risk assessment, remote sensing, dan sistem klaim digital
c) Subsidi premi
d) Sosialisasi asuransi

57. Pengembangan integrated pest management modern membutuhkan:
a) Pestisida ramah lingkungan
b) Integrasi biocontrol, pest monitoring system, dan precision spraying
c) Pengendalian manual
d) Penggunaan pestisida minimal

58. Dalam pengembangan agricultural tourism, strategi yang tepat adalah:
a) Pembangunan fasilitas wisata
b) Integrasi eduwisata, digitalisasi, dan pemberdayaan masyarakat
c) Promosi wisata
d) Pengembangan atraksi

59. Implementasi smart greenhouse system memerlukan:
a) Greenhouse modern
b) Integrasi sensor network, automation, dan climate control
c) Sistem irigasi otomatis
d) Kontrol suhu

60. Pengembangan agricultural waste management membutuhkan:
a) Tempat pembuangan
b) Integrasi waste processing, biorefinery, dan circular economy
c) Pengolahan kompos
d) Daur ulang limbah

61. Dalam menghadapi fenomena El Niño 2024, sistem early warning untuk petani sebaiknya mengintegrasikan:
a) Penginderaan jauh dan AI untuk prediksi cuaca
b) Pengamatan manual dan catatan curah hujan
c) Informasi dari petani setempat
d) Data historis musim

62. Platform crowdfunding pertanian berbasis blockchain memerlukan penyuluh yang mampu:
a) Memahami cryptocurrency
b) Mengintegrasikan smart contract, tokenisasi aset pertanian, dan pemberdayaan petani
c) Mengelola investasi konvensional
d) Mencari investor tradisional

63. Fenomena "Dark Kitchen" dalam agribisnis 2024 mengharuskan penyuluh memahami:
a) Sistem produksi makanan tradisional
b) Integrasi cloud kitchen, food delivery, dan supply chain management
c) Pengolahan makanan rumahan
d) Pemasaran produk pertanian

64. Implementasi Agricultural Metaverse untuk penyuluhan membutuhkan:
a) Peralatan VR sederhana
b) Integrasi AR/VR, digital twin, dan sistem pembelajaran interaktif
c) Video tutorial
d) Presentasi digital

65. Pengembangan carbon farming credit system mensyaratkan:
a) Pengurangan emisi
b) Integrasi carbon accounting, blockchain verification, dan environmental service payment
c) Penanaman pohon
d) Pertanian organik

66. Dalam menghadapi food sovereignty issues, strategi penyuluhan harus mencakup:
a) Peningkatan produksi pangan
b) Integrasi local food system, digital marketplace, dan pemberdayaan komunitas
c) Import substitution
d) Bantuan pangan

67. Implementasi AgriTech-as-a-Service (ATaaS) membutuhkan:
a) Peralatan pertanian modern
b) Integrasi IoT, cloud computing, dan subscription-based service
c) Sewa alat pertanian
d) Bantuan teknologi

68. Pengembangan vertical farming di perkotaan 2024 memerlukan:
a) Gedung tinggi
b) Integrasi aeroponik, AI monitoring, dan renewable energy
c) Sistem hidroponik
d) Lahan sempit

69. Implementasi precision agriculture dengan drone swarm technology membutuhkan:
a) Drone tunggal
b) Integrasi multi-drone system, AI coordination, dan real-time monitoring
c) Pemetaan manual
d) Surveillance udara

70. Pengembangan cellular agriculture untuk protein alternatif memerlukan:
a) Laboratorium sederhana
b) Integrasi bioreactor technology, tissue engineering, dan food science
c) Fermentasi tradisional
d) Pengolahan protein nabati

71. Dalam mengatasi agriculture labor shortage, solusi yang tepat adalah:
a) Mekanisasi sederhana
b) Integrasi robotic farming, AI workforce management, dan skill transformation
c) Mencari tenaga kerja
d) Otomatisasi parsial

72. Implementasi regenerative agriculture system membutuhkan:
a) Pertanian organik
b) Integrasi soil microbiome management, carbon sequestration, dan biodiversity enhancement
c) Pengurangan pestisida
d) Rotasi tanaman

73. Pengembangan smart irrigation dengan water stress detection memerlukan:
a) Sistem irigasi otomatis
b) Integrasi hyperspectral imaging, AI analytics, dan precision water management
c) Sensor kelembaban
d) Penjadwalan irigasi

74. Dalam menghadapi antimicrobial resistance, strategi penyuluhan peternakan harus:
a) Mengurangi antibiotik
b) Integrasi biosecurity, immunomodulation, dan alternative therapy
c) Penggunaan probiotik
d) Sanitasi kandang

75. Implementasi decentralized finance (DeFi) dalam agribisnis membutuhkan:
a) Sistem pembayaran digital
b) Integrasi smart contract, yield farming, dan liquidity pooling
c) Mobile banking
d) Koperasi simpan pinjam

76. Pengembangan agricultural robotics untuk penyiangan gulma memerlukan:
a) Robot sederhana
b) Integrasi computer vision, precision weeding, dan swarm robotics
c) Mekanisasi
d) Herbisida selektif

77. Implementasi quantum sensing dalam soil analysis membutuhkan:
a) Analisis tanah konvensional
b) Integrasi quantum dots, spectroscopy, dan real-time nutrient monitoring
c) Testing kit
d) Laboratorium tanah

78. Dalam pengembangan bioplastic dari limbah pertanian, diperlukan:
a) Pengolahan limbah
b) Integrasi biomaterial engineering, enzymatic processing, dan circular economy
c) Daur ulang plastik
d) Komposting

79. Implementasi edge computing dalam smart farming membutuhkan:
a) Komputer farm
b) Integrasi sensor networks, real-time processing, dan distributed intelligence
c) Internet
d) Database pertanian

80. Pengembangan phytomining untuk remediasi lahan memerlukan:
a) Tanaman hiperakumulator
b) Integrasi bioengineering, metal extraction, dan soil restoration
c) Fitoremediasi
d) Reklamasi lahan

81. Dalam menghadapi space agriculture development, penyuluh perlu memahami:
a) Bertanam di ruang tertutup
b) Integrasi astrobotany, life support systems, dan resource utilization
c) Hidroponik tertutup
d) Pertanian indoor

82. Implementasi biocomputing dalam pertanian presisi membutuhkan:
a) Komputasi sederhana
b) Integrasi DNA computing, molecular programming, dan biological sensors
c) Software pertanian
d) Sistem informasi

83. Pengembangan agricultural cybersecurity memerlukan:
a) Keamanan digital
b) Integrasi threat detection, IoT security, dan resilience planning
c) Antivirus
d) Password protection

84. Dalam menghadapi neuromorphic farming, diperlukan pemahaman:
a) Sistem kontrol otomatis
b) Integrasi brain-inspired computing, adaptive learning, dan farm automation
c) Artificial intelligence
d) Smart control

85. Implementasi quantum cryptography dalam agricultural data security membutuhkan:
a) Enkripsi data
b) Integrasi quantum key distribution, entanglement-based security, dan post-quantum cryptography
c) Password kompleks
d) Firewall

86. Pengembangan bioelectronic agriculture memerlukan:
a) Sensor elektronik
b) Integrasi plant electrophysiology, bioelectric stimulation, dan growth optimization
c) Monitoring digital
d) Alat ukur elektronik

87. Dalam pengembangan agricultural digital twin, diperlukan:
a) Model digital
b) Integrasi real-time simulation, predictive analytics, dan system optimization
c) Visualisasi 3D
d) Monitoring online

88. Implementasi biomimetic agriculture membutuhkan:
a) Sistem alami
b) Integrasi nature-inspired design, ecosystem engineering, dan adaptive systems
c) Pertanian organik
d) Konservasi alam

89. Pengembangan agricultural quantum sensors memerlukan:
a) Sensor digital
b) Integrasi quantum entanglement, superposition, dan precision measurement
c) Monitoring elektronik
d) Alat ukur presisi

90. Dalam menghadapi synthetic biology dalam pertanian, penyuluh perlu memahami:
a) Bioteknologi
b) Integrasi genetic circuit design, metabolic engineering, dan biosafety
c) Rekayasa genetika
d) Kultur jaringan

91. Seorang penyuluh di Kabupaten X menghadapi situasi dimana 60% petani telah mengadopsi teknologi pertanian presisi berbasis IoT, sementara 40% sisanya menolak karena berbagai alasan. Data menunjukkan bahwa kelompok yang mengadopsi mengalami peningkatan produktivitas 35% dan pengurangan biaya input 25%. Namun, kelompok yang menolak mengalami stagnasi dan mulai menunjukkan kesenjangan pendapatan yang signifikan. Analisis sosial menunjukkan bahwa penolakan terutama disebabkan oleh kombinasi faktor usia (rata-rata >50 tahun), tingkat pendidikan (70% hanya SD), dan keterbatasan akses terhadap kredit digital. Menghadapi situasi ini, strategi penyuluhan yang paling tepat adalah:

a) Membuat program pelatihan digital literacy khusus kelompok resisten, melibatkan keluarga muda petani sebagai agen perubahan, dan mengintegrasikan sistem pembiayaan mikro berbasis komunitas
b) Memaksakan adopsi teknologi melalui regulasi dan insentif pemerintah
c) Membiarkan kesenjangan terjadi sebagai bagian dari seleksi alam modernisasi pertanian
d) Menghentikan program pertanian presisi dan kembali ke metode konvensional

92. Sebuah desa di wilayah pesisir mengalami perubahan drastis akibat kenaikan permukaan air laut dan intrusi air asin yang mempengaruhi 300 ha lahan pertanian. Data klimatologi menunjukkan tren peningkatan curah hujan ekstrem dan periode kering yang lebih panjang. Berdasarkan proyeksi perubahan iklim, dalam 5 tahun ke depan 40% lahan pertanian berisiko tidak dapat ditanami dengan metode konvensional. Sementara itu, desa tersebut memiliki potensi energi surya yang tinggi (rata-rata 8 jam/hari) dan akses internet 4G yang stabil. Sebagai penyuluh, rekomendasi adaptasi pertanian yang paling berkelanjutan adalah:

a) Mengintegrasikan sistem aquaponik bertenaga surya dengan smart monitoring, pengembangan varietas tahan salin, dan diversifikasi mata pencaharian berbasis digital marketplace
b) Relokasi pertanian ke wilayah yang lebih tinggi
c) Mengubah semua lahan pertanian menjadi tambak udang intensif
d) Menunggu bantuan pemerintah untuk normalisasi lahan

93. Start-up AgriTech nasional meluncurkan platform yang mengintegrasikan blockchain, AI, dan IoT untuk manajemen rantai pasok pertanian. Sistem ini menjanjikan transparansi harga, traceability produk, dan pembayaran otomatis melalui smart contract. Namun, di wilayah implementasi pilot project, muncul resistensi dari tengkulak tradisional yang telah beroperasi selama puluhan tahun. Konflik kepentingan mulai terjadi, dan beberapa petani mengalami tekanan sosial. Data awal menunjukkan platform ini berpotensi meningkatkan pendapatan petani 40% tetapi menghilangkan peran 70% tengkulak. Sebagai penyuluh, pendekatan yang paling tepat adalah:

a) Memfasilitasi transformasi tengkulak menjadi mitra digital platform, mengembangkan skema kompensasi transisi, dan membentuk konsorsium manajemen rantai pasok berbasis komunitas
b) Membiarkan mekanisme pasar bekerja secara alami
c) Menghentikan implementasi platform digital
d) Melaporkan konflik ke aparat keamanan

94. Ditemukan fenomena ledakan populasi hama baru di sentra pertanian organik yang telah bersertifikasi internasional. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa hama tersebut resisten terhadap biopestisida yang biasa digunakan. Analisis DNA mengindikasikan kemungkinan hama tersebut adalah spesies invasif yang beradaptasi dengan perubahan iklim. Sementara itu, 1000 ha lahan organik terancam gagal panen, dan permintaan pasar ekspor sedang tinggi. Sebagai penyuluh, rekomendasi pengendalian yang paling sesuai dengan prinsip pertanian organik adalah:

a) Mengembangkan sistem pengendalian hama terpadu berbasis AI prediction, introduksi predator alami hasil rekayasa genetika yang telah teruji, dan penguatan biodiversitas dengan tanaman perangkap
b) Menggunakan pestisida kimia secara terbatas
c) Membiarkan mekanisme alami bekerja
d) Mengubah sistem pertanian menjadi konvensional

95. Sebuah kawasan agrowisata terintegrasi sedang dikembangkan di daerah pegunungan, menggabungkan pertanian presisi, wisata edukasi, dan konservasi. Investor menjanjikan pemberdayaan masyarakat lokal dan peningkatan pendapatan daerah. Namun, terdapat kekhawatiran dari komunitas adat mengenai potensi erosi nilai budaya dan kearifan lokal dalam pertanian tradisional. Data sosial-ekonomi menunjukkan 60% penduduk mendukung proyek ini, sementara 40% menolak. Sebagai penyuluh, pendekatan yang paling tepat untuk menjembatani kepentingan semua pihak adalah:

a) Mengembangkan model agrowisata yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan teknologi modern, system benefit sharing berbasis masyarakat, dan dokumentasi digital pengetahuan tradisional
b) Menolak pengembangan agrowisata
c) Membiarkan investor mengembangkan sesuai rencana awal
d) Meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih proyek

96. Program karbon kredit pertanian mulai diimplementasikan di sebuah kecamatan. Sistem ini menggunakan teknologi blockchain untuk verifikasi, sensor IoT untuk monitoring, dan smart contract untuk pembayaran. Awal implementasi menunjukkan potensi pendapatan tambahan 15 juta/ha/tahun. Namun, muncul kompleksitas dalam pengukuran dan verifikasi karbon, serta kebingungan petani dalam memahami mekanisme perdagangan karbon. Sebagai penyuluh, strategi implementasi yang paling efektif adalah:

a) Mengembangkan sistem verifikasi karbon berbasis komunitas, integrasi pembelajaran digital dengan demonstrasi lapangan, dan pembentukan koperasi karbon kredit
b) Menyerahkan semua proses ke lembaga verifikator internasional
c) Menunda program sampai regulasi nasional lebih jelas
d) Mengalihkan fokus ke program pertanian konvensional

97. Pemerintah daerah menginisiasi program smart village berbasis pertanian 4.0. Program ini mencakup implementasi IoT untuk monitoring lahan, sistem pemasaran digital, dan platform pembelajaran online untuk petani. Analisis kesiapan infrastruktur menunjukkan coverage internet 85%, tetapi digital literacy petani hanya 30%. Sementara itu, 40% petani berusia di atas 50 tahun dan 35% lahan pertanian berada di area blank spot. Sebagai penyuluh, strategi implementasi yang paling efektif adalah:

a) Mengembangkan sistem hybrid yang mengkombinasikan teknologi digital dengan pendekatan konvensional, pelatihan bertingkat berbasis usia, dan pengembangan infrastruktur berbasis gotong royong
b) Menunggu infrastruktur digital lengkap
c) Memaksakan implementasi digital
d) Membatalkan program smart village

98. Sebuah daerah mengalami serangan virus tanaman baru yang menyebar dengan cepat melalui serangga vektor. Hasil analisis laboratorium menunjukkan virus ini memiliki tingkat mutasi tinggi dan telah menginfeksi 40% lahan pertanian. Teknologi CRISPR untuk pengembangan varietas tahan virus tersedia tetapi membutuhkan waktu dan biaya besar. Sementara itu, petani mulai mengalami kerugian signifikan. Sebagai penyuluh, rekomendasi penanganan yang paling tepat adalah:

a) Mengintegrasikan pengendalian vektor berbasis AI prediction, pengembangan varietas tahan virus melalui pendekatan participatory breeding, dan penguatan biosecurity berbasis kawasan
b) Menggunakan pestisida dosis tinggi
c) Membiarkan seleksi alam bekerja
d) Mengganti semua tanaman dengan varietas baru

99. Program revitalisasi pertanian perkotaan diluncurkan dengan target 1000 lokasi dalam 2 tahun. Program ini mengintegrasikan vertical farming, hidroponik pintar, dan sistem distribusi langsung ke konsumen. Namun, biaya investasi tinggi dan kebutuhan listrik besar menjadi kendala. Analisis potensi menunjukkan permintaan produk organik perkotaan meningkat 200% tetapi hanya 20% masyarakat mampu membeli. Sebagai penyuluh, strategi pengembangan yang paling berkelanjutan adalah:

a) Mengembangkan sistem pertanian vertikal modular berbasis energi terbarukan, integrasi dengan bank sampah untuk kompos, dan pengembangan model bisnis sharing economy
b) Fokus pada pengembangan pertanian konvensional
c) Menunggu harga teknologi lebih murah
d) Membatalkan program pertanian perkotaan

100. Implementasi sistem pertanian terintegrasi berbasis artificial intelligence di sebuah kawasan menimbulkan perdebatan. Sistem ini menjanjikan optimalisasi produksi dan efisiensi sumber daya, tetapi berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja pertanian 60%. Data menunjukkan 70% petani muda mendukung, sementara 80% petani senior menolak. Sebagai penyuluh, pendekatan transformasi yang paling tepat adalah:

a) Mengembangkan sistem transisi bertahap dengan reskilling petani senior, integrasi kearifan lokal dalam algoritma AI, dan pengembangan model bisnis pertanian yang mempertahankan aspek sosial-budaya
b) Mengimplementasikan AI secara menyeluruh
c) Menolak penggunaan AI
d) Membiarkan persaingan antar generasi






KUNCI JAWABAN SKB PENYULUH PERTANIAN (1-100)

Soal 1-30:
1. B (Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha - sesuai UU No. 16/2006)
2. B (Demonstrasi plot paling efektif untuk teknologi baru)
3. C (Politik daerah bukan bagian dari analisis potensi wilayah)
4. A (GPS dan drone adalah teknologi utama precision farming)
5. B (Sustainability mencakup 3 aspek: ekonomi, sosial, lingkungan)
6. B (Perubahan perilaku adalah indikator utama keberhasilan penyuluhan)
7. A (Aplikasi mobile adalah platform digital yang paling relevan 2024)
8. B (Pendekatan partisipatif mensyaratkan keterlibatan petani)
9. A (Gapoktan adalah kelembagaan utama pengembangan agribisnis)
10. D (Sistem informasi pertanian mencakup semua aspek tersebut)

11. C (Impact assessment untuk evaluasi jangka panjang)
12. B (Bottom-up sesuai prinsip pemberdayaan modern)
13. D (Mencakup semua aspek penanganan pasca panen)
14. A (Marketplace online sesuai era digital)
15. D (Semua aspek analisis usaha tani penting)
16. D (Pengembangan organik membutuhkan semua aspek tersebut)
17. D (Strategi pemberdayaan harus komprehensif)
18. A (Smart farming adalah inovasi terkini)
19. D (Programa harus mempertimbangkan semua aspek)
20. A (Andragogi adalah prinsip pembelajaran orang dewasa)

21. D (Jejaring kemitraan harus melibatkan semua pihak)
22. D (Sistem informasi harus komprehensif)
23. D (Pemberdayaan wanita tani harus holistik)
24. D (PHT membutuhkan pendekatan terintegrasi)
25. D (Evaluasi mencakup semua aspek perubahan)
26. D (Keberlanjutan mencakup semua aspek)
27. D (Media berbasis TI harus multi-platform)
28. D (Penguatan kelembagaan ekonomi harus komprehensif)
29. D (Rencana kerja mempertimbangkan semua aspek)
30. D (Agribisnis modern membutuhkan semua kompetensi)

Soal 31-60:
31. A (Pendekatan sosio-teknis untuk adopsi teknologi)
32. B (Integrasi data untuk adaptasi perubahan iklim)
33. A (Keseimbangan konservasi dan pembangunan)
34. B (Koordinasi untuk penanganan OPT baru)
35. A (Pendekatan sistem dalam analisis usahatani)
36. A (Teknologi terintegrasi untuk pertanian presisi)
37. B (Platform multi-stakeholder untuk value chain)
38. A (Standardisasi dan penguatan kapasitas ekspor)
39. B (Sinergi pentahelix dalam governance)
40. B (Analisis komprehensif untuk adopsi teknologi)

41. A (Smart village membutuhkan pendekatan terintegrasi)
42. B (Teknologi IoT untuk manajemen food loss)
43. B (Regenerasi petani membutuhkan pendekatan holistik)
44. B (Agrowisata berbasis masyarakat)
45. A (Climate-smart agriculture dengan partisipasi)
46. B (Blockchain untuk traceability produk)
47. B (Platform inovasi multi-stakeholder)
48. B (Urban farming dengan teknologi dan sosial)
49. B (Teknologi terintegrasi untuk peternakan presisi)
50. B (Logistik modern dengan cold chain)

51. B (Market intelligence untuk stabilitas harga)
52. B (Kewirausahaan pertanian terintegrasi)
53. B (Ekonomi sirkular dalam pertanian)
54. B (Agroforestry dengan teknologi modern)
55. B (Pertanian berorientasi ekspor)
56. B (Sistem asuransi pertanian modern)
57. B (IPM dengan teknologi presisi)
58. B (Wisata pertanian terintegrasi)
59. B (Smart greenhouse dengan otomasi)
60. B (Waste management terintegrasi)

Soal 61-90:
61. A (Early warning dengan teknologi modern)
62. B (Crowdfunding dengan blockchain)
63. B (Dark kitchen dalam rantai nilai pertanian)
64. B (Metaverse untuk penyuluhan)
65. B (Carbon farming dengan verifikasi blockchain)
66. B (Kedaulatan pangan dengan sistem lokal)
67. B (ATaaS dengan cloud computing)
68. B (Vertical farming dengan AI)
69. B (Drone swarm untuk pertanian presisi)
70. B (Cellular agriculture untuk protein alternatif)

71. B (Robotic farming untuk shortage tenaga kerja)
72. B (Regenerative agriculture terintegrasi)
73. B (Smart irrigation dengan AI)
74. B (Penanganan AMR komprehensif)
75. B (DeFi dalam agribisnis)
76. B (Agricultural robotics terintegrasi)
77. B (Quantum sensing untuk analisis tanah)
78. B (Bioplastic dari limbah pertanian)
79. B (Edge computing dalam smart farming)
80. B (Phytomining terintegrasi)

81. B (Space agriculture development)
82. B (Biocomputing dalam pertanian)
83. B (Cybersecurity pertanian)
84. B (Neuromorphic farming)
85. B (Quantum cryptography)
86. B (Bioelectronic agriculture)
87. B (Digital twin pertanian)
88. B (Biomimetic agriculture)
89. B (Quantum sensors)
90. B (Synthetic biology pertanian)

Soal Naratif 91-100:
91. A (Transformasi digital dengan pendekatan sosial)
92. A (Adaptasi perubahan iklim terintegrasi)
93. A (Transformasi rantai pasok inklusif)
94. A (Pengendalian hama terpadu modern)
95. A (Agrowisata dengan kearifan lokal)
96. A (Karbon kredit berbasis komunitas)
97. A (Smart village dengan pendekatan hybrid)
98. A (Penanganan virus tanaman terintegrasi)
99. A (Urban farming berkelanjutan)
100. A (Transformasi AI dengan aspek sosial-budaya)

Catatan Penting:
1. Pilihan jawaban B dominan di soal 31-90 karena fokus pada integrasi teknologi dengan aspek sosial
2. Pilihan jawaban A dominan di soal naratif karena menekankan solusi komprehensif
3. Pilihan jawaban D dominan di awal karena pentingnya pendekatan holistik dalam penyuluhan dasar

Karakteristik Jawaban:
1. Mengutamakan pendekatan sistem
2. Integrasi aspek teknis dan sosial
3. Keberlanjutan jangka panjang
4. Partisipasi pemangku kepentingan
5. Pemanfaatan teknologi tepat guna
6. Pemberdayaan masyarakat
7. Adaptasi terhadap perubahan
8. Mitigasi risiko
9. Inovasi berkelanjutan
10. Keseimbangan modernisasi dan kearifan lokal
Read More
    email this

13 November 2024

Published November 13, 2024 by with 0 comment

SKB PENATA KELOLA SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

KISI KISI SOAL SKB

Berdasarkan gambar yang menunjukkan materi Penata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi, soal pilihan ganda SKB:

1. Dalam manajemen risiko TI, pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola risiko yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi disebut:
a) COBIT Framework
b) ITIL Framework
c) Enterprise Risk Management
d) Risk Control Matrix

2. Berikut adalah komponen utama dalam keamanan siber, kecuali:
a) Confidentiality
b) Integrity 
c) Availability
d) Profitability

3. Metodologi pengembangan perangkat lunak yang bersifat iteratif dan inkremental adalah:
a) Waterfall
b) Agile
c) V-Model
d) Big Bang

4. SLA (Service Level Agreement) merupakan bagian penting dalam:
a) Manajemen Proyek TI
b) Manajemen Layanan TI
c) Manajemen Risiko TI
d) Manajemen Perubahan TI

5. Model cloud computing yang memungkinkan organisasi memiliki kontrol penuh atas infrastruktur adalah:
a) Public Cloud
b) Private Cloud
c) Hybrid Cloud
d) Community Cloud

6. CMDB (Configuration Management Database) adalah komponen penting dalam:
a) Manajemen Aset TI
b) Manajemen Data
c) Manajemen Konfigurasi
d) Manajemen Perubahan

7. Framework yang umum digunakan dalam tata kelola TI adalah:
a) PMBOK
b) COBIT
c) PRINCE2
d) SCRUM

8. Dalam arsitektur enterprise, kerangka kerja yang populer digunakan adalah:
a) TOGAF
b) ITIL
c) ISO 27001
d) COSO

9. Business Intelligence menggunakan teknik berikut untuk menganalisis data, kecuali:
a) Data Mining
b) OLAP
c) Data Encryption
d) Data Visualization

10. Komponen utama dalam disaster recovery plan adalah:
a) Business Impact Analysis
b) Market Analysis
c) Cost Analysis
d) Performance Analysis

11. Metode autentikasi yang menggunakan dua atau lebih faktor disebut:
a) Single Sign-On
b) Multi-Factor Authentication
c) Biometric Authentication
d) Password Authentication

12. DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan:
a) Development dan Operations
b) Design dan Optimization
c) Data dan Operations
d) Development dan Organization

13. Dalam manajemen proyek TI, triple constraint terdiri dari:
a) Scope, Time, Cost
b) Quality, Risk, Resources
c) Team, Tools, Technology
d) Planning, Execution, Control

14. Framework yang fokus pada manajemen layanan TI adalah:
a) COBIT
b) ITIL
c) PMBOK
d) TOGAF

15. Teknik yang digunakan untuk mengukur kinerja TI adalah:
a) KPI (Key Performance Indicator)
b) ROI (Return on Investment)
c) TCO (Total Cost of Ownership)
d) Semua benar

16. Dalam transformasi digital, faktor kritis kesuksesan adalah:
a) Teknologi
b) Proses
c) People
d) Semua benar

17. GDPR adalah regulasi yang mengatur tentang:
a) Keamanan Data
b) Privasi Data
c) Manajemen Data
d) Kualitas Data

18. Metodologi Scrum menggunakan timeframe kerja yang disebut:
a) Milestone
b) Sprint
c) Phase
d) Stage

19. Dalam manajemen layanan TI, proses yang menangani insiden adalah:
a) Problem Management
b) Incident Management
c) Change Management
d) Release Management

20. Data warehouse berbeda dengan database operasional dalam hal:
a) Struktur data
b) Tujuan penggunaan
c) Periode waktu data
d) Semua benar

21. Dalam manajemen risiko TI, transfer risiko dapat dilakukan melalui:
a) Asuransi
b) Outsourcing
c) Kontrak
d) Semua benar

22. Balanced Scorecard dalam TI mengukur aspek berikut, kecuali:
a) Financial Perspective
b) Customer Perspective
c) Market Perspective
d) Internal Process Perspective

23. Dalam cloud computing, IaaS menyediakan:
a) Software
b) Platform
c) Infrastructure
d) Network

24. Change Advisory Board (CAB) berperan dalam:
a) Manajemen Perubahan
b) Manajemen Proyek
c) Manajemen Risiko
d) Manajemen Aset

25. Enterprise Architecture Framework membantu organisasi dalam:
a) Perencanaan strategis
b) Implementasi sistem
c) Integrasi sistem
d) Semua benar

26. Dalam manajemen proyek agile, daily standup meeting bertujuan untuk:
a) Evaluasi kinerja tim
b) Koordinasi dan update status
c) Perencanaan sprint
d) Retrospektif proyek

27. Business Continuity Plan (BCP) fokus pada:
a) Pemulihan sistem
b) Kelangsungan bisnis
c) Backup data
d) Keamanan sistem

28. Dalam manajemen aset TI, depreciation adalah:
a) Penurunan nilai aset
b) Peningkatan nilai aset
c) Pemeliharaan aset
d) Pengembangan aset

29. ETL dalam data warehouse adalah singkatan dari:
a) Extract, Transform, Load
b) Evaluate, Test, Launch
c) Enable, Track, Learn
d) Extend, Train, Link

30. Dalam keamanan informasi, penetration testing bertujuan untuk:
a) Menguji keamanan sistem
b) Menguji performa sistem
c) Menguji stabilitas sistem
d) Menguji kompatibilitas sistem


31. RACI Matrix dalam konteks manajemen proyek TI digunakan untuk:
a) Mengatur jadwal proyek
b) Mengatur anggaran proyek
c) Mendefinisikan peran dan tanggung jawab
d) Mengukur kinerja proyek

32. Dalam Enterprise Architecture, blueprint yang menggambarkan struktur data disebut:
a) Business Architecture
b) Data Architecture
c) Application Architecture
d) Technology Architecture

33. Istilah "technical debt" dalam pengembangan sistem merujuk pada:
a) Biaya pemeliharaan sistem
b) Konsekuensi dari solusi cepat
c) Hutang pengadaan teknologi
d) Defisit anggaran IT

34. Zero-day vulnerability adalah:
a) Kerentanan yang belum diperbaiki
b) Sistem tanpa bug
c) Waktu downtime sistem
d) Periode maintenance sistem

35. Dalam manajemen layanan TI, KEDB adalah:
a) Knowledge Error Database
b) Known Error Database
c) Key Error Database
d) Knowledge Enterprise Database

36. Metode pengembangan sistem RAD adalah singkatan dari:
a) Rapid Application Development
b) Remote Access Development
c) Resource Allocation Development
d) Risk Analysis Development

37. Dalam manajemen proyek TI, WBS adalah:
a) Work Breakdown Structure
b) Work Budget System
c) Web Based System
d) Work Balance Sheet

38. Software escrow adalah:
a) Jaminan source code
b) Lisensi software
c) Kontrak maintenance
d) Garansi software

39. Dalam cloud computing, multi-tenancy berarti:
a) Multiple user
b) Multiple server
c) Multiple instance
d) Multiple application

40. ITIL v4 menggunakan konsep:
a) Service Value System
b) Service Lifecycle
c) Service Management
d) Service Operation

41. Dalam manajemen risiko TI, residual risk adalah:
a) Risiko yang tersisa setelah kontrol
b) Risiko awal
c) Risiko yang diterima
d) Risiko yang dihindari

42. Data Lake berbeda dengan Data Warehouse dalam hal:
a) Struktur data
b) Volume data
c) Kecepatan akses
d) Semua benar

43. Dalam cybersecurity, principle of least privilege berarti:
a) Pembatasan akses minimal
b) Prioritas akses terendah
c) Privilege terbatas
d) Permission terkecil

44. Continuous Integration dalam DevOps bertujuan untuk:
a) Integrasi kode secara berkala
b) Testing berkelanjutan
c) Deployment otomatis
d) Monitoring sistem

45. Dalam enterprise architecture, gap analysis digunakan untuk:
a) Menganalisis kesenjangan
b) Mengukur performa
c) Menilai risiko
d) Mengevaluasi sistem

46. BYOD policy berkaitan dengan:
a) Manajemen perangkat mobile
b) Keamanan data
c) Akses jaringan
d) Semua benar

47. Dalam data governance, data steward bertanggung jawab untuk:
a) Kualitas data
b) Keamanan data
c) Pemrosesan data
d) Backup data

48. Microservices architecture adalah pendekatan:
a) Modular
b) Monolithic
c) Hybrid
d) Linear

49. Dalam project portfolio management, prioritisasi proyek berdasarkan:
a) Nilai strategis
b) Biaya
c) Risiko
d) Semua benar

50. Edge computing digunakan untuk:
a) Pemrosesan data dekat sumber
b) Penyimpanan data terdistribusi
c) Analisis data real-time
d) Semua benar

51. Dalam manajemen perubahan TI, freeze period adalah:
a) Periode tanpa perubahan
b) Waktu pengujian
c) Masa transisi
d) Waktu implementasi

52. Six Sigma dalam TI fokus pada:
a) Peningkatan kualitas
b) Pengurangan biaya
c) Optimasi proses
d) Semua benar

53. Dalam data analytics, ETL pipeline adalah:
a) Alur pemrosesan data
b) Struktur database
c) Format data
d) Model data

54. Konsep shift-left dalam DevOps berarti:
a) Testing lebih awal
b) Deployment otomatis
c) Monitoring berkelanjutan
d) Integration kontinyu

55. Dalam enterprise architecture, building block adalah:
a) Komponen arsitektur
b) Struktur organisasi
c) Framework sistem
d) Model bisnis

56. Zero trust security model mengasumsikan:
a) Tidak ada yang dapat dipercaya
b) Minimal akses
c) Verifikasi berkala
d) Semua benar

57. Dalam manajemen proyek TI, velocity adalah:
a) Kecepatan pengerjaan
b) Kapasitas tim
c) Produktivitas sprint
d) Efisiensi kerja

58. Data mart adalah:
a) Subset data warehouse
b) Database operasional
c) Temporary storage
d) Master data

59. Dalam cloud computing, containerization menggunakan:
a) Docker
b) Virtual Machine
c) Physical Server
d) Network Storage

60. Technical debt dalam Agile development adalah:
a) Konsekuensi shortcuts
b) Bug dalam sistem
c) Masalah performa
d) Issue keamanan


61. Dalam manajemen proyek TI, critical path method digunakan untuk:
a) Menentukan jalur kritis proyek
b) Mengukur risiko proyek
c) Menghitung biaya proyek
d) Mengevaluasi tim proyek

62. API Gateway berfungsi sebagai:
a) Single entry point
b) Load balancer
c) Security controller
d) Semua benar

63. Dalam manajemen konfigurasi, baseline adalah:
a) Konfigurasi yang disetujui
b) Standar minimum
c) Target kinerja
d) Batasan sistem

64. Blue-Green Deployment adalah strategi untuk:
a) Minimalisasi downtime
b) Testing performa
c) Backup sistem
d) Monitoring aplikasi

65. Dalam enterprise architecture, capability map menunjukkan:
a) Kemampuan organisasi
b) Struktur sistem
c) Proses bisnis
d) Teknologi yang digunakan

66. Data lineage dalam data governance adalah:
a) Asal usul data
b) Alur data
c) Kualitas data
d) Format data

67. Dalam DevSecOps, shift-right berarti:
a) Security testing di production
b) Monitoring keamanan
c) Continuous security
d) Semua benar

68. Event-driven architecture menggunakan:
a) Message broker
b) Database
c) Web service
d) File system

69. Dalam manajemen layanan TI, OLA adalah:
a) Operational Level Agreement
b) Organization Level Agreement
c) Output Level Agreement
d) Objective Level Agreement

70. Chaos engineering adalah:
a) Testing ketahanan sistem
b) Pengujian performa
c) Analisis keamanan
d) Evaluasi arsitektur

71. Dalam manajemen proyek agile, burndown chart menunjukkan:
a) Sisa pekerjaan
b) Progres tim
c) Velocity sprint
d) Semua benar

72. Infrastructure as Code menggunakan:
a) Automation scripts
b) Manual configuration
c) GUI tools
d) Remote access

73. Dalam data governance, data dictionary berisi:
a) Metadata
b) Business rules
c) Data definition
d) Semua benar

74. Site Reliability Engineering (SRE) fokus pada:
a) System reliability
b) Performance optimization
c) Automation
d) Semua benar

75. Dalam cloud computing, elasticity berarti:
a) Skalabilitas otomatis
b) Performa tinggi
c) Ketersediaan tinggi
d) Biaya rendah

76. Business Process Management (BPM) bertujuan untuk:
a) Optimasi proses
b) Automasi workflow
c) Integrasi sistem
d) Semua benar

77. Dalam cybersecurity, defense in depth adalah:
a) Multiple layer security
b) Single security control
c) Endpoint protection
d) Network security

78. Data mesh architecture menggunakan konsep:
a) Distributed ownership
b) Centralized control
c) Single platform
d) Unified storage

79. Dalam project portfolio management, balanced portfolio berarti:
a) Distribusi risiko
b) Alokasi sumber daya
c) Variasi proyek
d) Semua benar

80. CI/CD pipeline terdiri dari:
a) Build, test, deploy
b) Plan, code, release
c) Develop, test, maintain
d) Design, implement, verify

81. Dalam enterprise architecture, roadmap menunjukkan:
a) Rencana transformasi
b) Status current
c) Target architecture
d) Semua benar

82. Kubernetes digunakan untuk:
a) Container orchestration
b) Application development
c) Database management
d) Network monitoring

83. Dalam data analytics, data wrangling adalah:
a) Data cleaning
b) Data transformation
c) Data preparation
d) Semua benar

84. Feature toggle dalam development adalah:
a) Control deployment
b) Version control
c) Testing method
d) Security control

85. Dalam cloud security, shared responsibility model berarti:
a) Pembagian tanggung jawab
b) Kolaborasi tim
c) Delegasi tugas
d) Distribusi beban

86. Technical debt retirement adalah:
a) Perbaikan kode legacy
b) Penghapusan sistem
c) Upgrade teknologi
d) Semua benar

87. Dalam service management, problem management bertujuan:
a) Mencegah insiden berulang
b) Menangani insiden
c) Memonitor layanan
d) Mengukur performa

88. Data observability fokus pada:
a) Monitoring data quality
b) Data security
c) Data storage
d) Data processing

89. Dalam project management, earned value analysis mengukur:
a) Project performance
b) Resource utilization
c) Risk level
d) Team productivity

90. GitOps adalah pendekatan untuk:
a) Infrastructure management
b) Code versioning
c) Deployment automation
d) Semua benar

91. Dalam cloud computing, serverless computing berarti:
a) Abstraksi infrastruktur
b) Tanpa server fisik
c) Pay-per-execution
d) Semua benar

92. Value Stream Mapping dalam IT digunakan untuk:
a) Menganalisis alur kerja
b) Mengukur efisiensi
c) Identifikasi waste
d) Semua benar

93. Dalam manajemen risiko TI, risk appetite adalah:
a) Tingkat risiko yang dapat diterima
b) Potensi kerugian
c) Probabilitas risiko
d) Impact risiko

94. Domain Driven Design (DDD) fokus pada:
a) Business domain modeling
b) Database design
c) User interface
d) Network architecture

95. Dalam data governance, data catalog berfungsi sebagai:
a) Inventaris data
b) Search engine
c) Metadata repository
d) Semua benar

96. Continuous Monitoring dalam DevOps mencakup:
a) Performance monitoring
b) Security monitoring
c) Application monitoring
d) Semua benar

97. Dalam enterprise architecture, capability maturity model mengukur:
a) Tingkat kematangan proses
b) Performa sistem
c) Kualitas layanan
d) Efektivitas teknologi

98. API versioning strategy bertujuan untuk:
a) Backward compatibility
b) Feature management
c) Change control
d) Semua benar

99. Dalam manajemen proyek TI, technical spike adalah:
a) Exploratory development
b) Performance testing
c) Security assessment
d) Quality control

100. Zero downtime deployment menggunakan teknik:
a) Rolling updates
b) Blue-green deployment
c) Canary deployment
d) Semua benar





Berikut kunci jawaban dari 100 soal SKB Penata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi:

1. c) Enterprise Risk Management
2. d) Profitability
3. b) Agile
4. b) Manajemen Layanan TI
5. b) Private Cloud
6. c) Manajemen Konfigurasi
7. b) COBIT
8. a) TOGAF
9. c) Data Encryption
10. a) Business Impact Analysis
11. b) Multi-Factor Authentication
12. a) Development dan Operations
13. a) Scope, Time, Cost
14. b) ITIL
15. d) Semua benar
16. d) Semua benar
17. b) Privasi Data
18. b) Sprint
19. b) Incident Management
20. d) Semua benar
21. d) Semua benar
22. c) Market Perspective
23. c) Infrastructure
24. a) Manajemen Perubahan
25. d) Semua benar
26. b) Koordinasi dan update status
27. b) Kelangsungan bisnis
28. a) Penurunan nilai aset
29. a) Extract, Transform, Load
30. a) Menguji keamanan sistem
31. c) Mendefinisikan peran dan tanggung jawab
32. b) Data Architecture
33. b) Konsekuensi dari solusi cepat
34. a) Kerentanan yang belum diperbaiki
35. b) Known Error Database
36. a) Rapid Application Development
37. a) Work Breakdown Structure
38. a) Jaminan source code
39. a) Multiple user
40. a) Service Value System
41. a) Risiko yang tersisa setelah kontrol
42. d) Semua benar
43. a) Pembatasan akses minimal
44. a) Integrasi kode secara berkala
45. a) Menganalisis kesenjangan
46. d) Semua benar
47. a) Kualitas data
48. a) Modular
49. d) Semua benar
50. d) Semua benar
51. a) Periode tanpa perubahan
52. d) Semua benar
53. a) Alur pemrosesan data
54. a) Testing lebih awal
55. a) Komponen arsitektur
56. d) Semua benar
57. c) Produktivitas sprint
58. a) Subset data warehouse
59. a) Docker
60. a) Konsekuensi shortcuts
61. a) Menentukan jalur kritis proyek
62. d) Semua benar
63. a) Konfigurasi yang disetujui
64. a) Minimalisasi downtime
65. a) Kemampuan organisasi
66. a) Asal usul data
67. d) Semua benar
68. a) Message broker
69. a) Operational Level Agreement
70. a) Testing ketahanan sistem
71. d) Semua benar
72. a) Automation scripts
73. d) Semua benar
74. d) Semua benar
75. a) Skalabilitas otomatis
76. d) Semua benar
77. a) Multiple layer security
78. a) Distributed ownership
79. d) Semua benar
80. a) Build, test, deploy
81. d) Semua benar
82. a) Container orchestration
83. d) Semua benar
84. a) Control deployment
85. a) Pembagian tanggung jawab
86. d) Semua benar
87. a) Mencegah insiden berulang
88. a) Monitoring data quality
89. a) Project performance
90. d) Semua benar
91. d) Semua benar
92. d) Semua benar
93. a) Tingkat risiko yang dapat diterima
94. a) Business domain modeling
95. d) Semua benar
96. d) Semua benar
97. a) Tingkat kematangan proses
98. d) Semua benar
99. a) Exploratory development
100. d) Semua benar


Read More
    email this

12 November 2024

Published November 12, 2024 by with 0 comment

SKB Polisi Kehutanan Terampil.

KISI KISI SOAL SKB 

Berikut adalah contoh soal pilihan ganda sesuai dengan kisi-kisi pada gambar tentang Polisi Kehutanan Terampil.


1. Manakah di bawah ini yang merupakan tujuan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN?
     - A. Meningkatkan efisiensi sektor swasta
     - B. Memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah pusat
     - C. Menyediakan kesejahteraan bagi Aparatur Sipil Negara
     - D. Mengurangi jumlah ASN di Indonesia

2.  Salah satu fungsi utama dari hutan lindung adalah ...
     - A. Menjaga keanekaragaman hayati
     - B. Menyediakan kayu untuk industri
     - C. Meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar
     - D. Sebagai tempat wisata utama

3. Negara dengan luas hutan terluas di dunia adalah ...
     - A. Indonesia
     - B. Brasil
     - C. Kanada
     - D. Rusia

4. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, hutan memiliki berbagai fungsi kecuali ...
     - A. Fungsi konservasi
     - B. Fungsi ekonomi
     - C. Fungsi lindung
     - D. Fungsi produksi

5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 mengatur tentang ...
     - A. Pemanfaatan hasil hutan
     - B. Pemulihan lahan kritis
     - C. Tata kelola penanganan kebakaran hutan
     - D. Pembukaan lahan untuk perkebunan

6. Berdasarkan UU No.5 Tahun 1990, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem bertujuan untuk ...
     - A. Mengoptimalkan keuntungan ekonomi
     - B. Melindungi spesies dari kepunahan
     - C. Meningkatkan lahan pertanian
     - D. Meningkatkan pendapatan daerah



7. Yang termasuk dalam tindak pidana kehutanan menurut UU No. 18 Tahun 2013 adalah ...
     - A. Membuat jalan di kawasan hutan
     - B. Memanfaatkan hutan untuk ekowisata
     - C. Menebang pohon untuk bahan bangunan pribadi
     - D. Melakukan pembalakan liar (illegal logging)

8.  Dalam Peraturan Menteri Kehutanan P.75/Menhut-II/2014, Polisi Kehutanan berperan dalam ...
     - A. Penegakan hukum di kawasan konservasi
     - B. Pengelolaan keuangan instansi kehutanan
     - C. Penyediaan bibit pohon bagi masyarakat
     - D. Penetapan batas wilayah desa

9. Tugas utama polisi khusus dalam Peraturan Kepolisian Nomor 9 Tahun 2021 adalah ...
     - A. Membantu tugas kepolisian umum dalam menangani tindak pidana
     - B. Melakukan patroli di kawasan perkotaan
     - C. Mengelola data sumber daya alam
     - D. Mengawasi kawasan hutan dari gangguan ilegal

10. Fungsi utama dari polisi kehutanan dalam melindungi hutan adalah ...
      - A. Mengamankan hasil hutan dari pencurian
      - B. Menyediakan jasa wisata hutan
      - C. Menyediakan fasilitas untuk pengunjung hutan
      - D. Memotong pohon yang sudah tua

11. Operasi fungsional pengamanan hutan bertujuan untuk ...
      - A. Melakukan reboisasi hutan
      - B. Mengawasi peredaran hasil hutan yang legal
      - C. Menyediakan kayu kepada industri mebel
      - D. Membuka lahan baru di kawasan hutan

12.  Kesamaptaan fisik yang baik dibutuhkan oleh polisi kehutanan untuk ...
      - A. Menghadapi kondisi medan hutan yang berat
      - B. Berinteraksi dengan masyarakat sekitar hutan
      - C. Menjalankan tugas administratif
      - D. Mengelola pendapatan hasil hutan

13.  Teknik pemadaman kebakaran hutan yang paling efektif di wilayah yang sulit diakses adalah ...
      - A. Pemadaman udara (water bombing)
      - B. Membuat garis api di sekitar api
      - C. Menggunakan alat pemadam api ringan
      - D. Menggunakan alat penggembur tanah

14. Dalam pelaksanaan penjagaan hutan, tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah ...
      - A. Mendirikan pos penjagaan tetap di titik rawan
      - B. Menangkap pelaku pembalakan liar
      - C. Memindahkan satwa liar ke penangkaran
      - D. Mengizinkan aktivitas perkebunan di sekitar hutan

15. Patroli hutan dilakukan secara rutin untuk ...
      - A. Menjaga kelestarian ekosistem hutan
      - B. Mengambil hasil hutan kayu
      - C. Mengontrol populasi satwa
      - D. Menebang pohon yang sudah tua

16. Keterampilan teknis yang dibutuhkan seorang polisi kehutanan mencakup ...
      - A. Penguasaan teknik dasar peta dan kompas
      - B. Penyusunan laporan keuangan
      - C. Mengatur tur wisata hutan
      - D. Menyediakan bibit tanaman
Read More
    email this