Tampilkan postingan dengan label PPG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PPG. Tampilkan semua postingan

18 Januari 2017

Published Januari 18, 2017 by with 0 comment

Kurikulum Negeri yang Selalu berganti



Kurikulum Negeri yang Selalu berganti
Kurikulum Negeri yang Selalu berganti
Pendidikan Indonesia selalu berubah setiap pergantian kabinet di dalam pemerintahan. Untuk setiap pergantian pendidikan tersebut tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan sebuah kurikulum. Belum lagi proses pelaksaannnya yang belum merata di satu sekolah, kurikulum pun berganti lagi. Guru dan siswa mengalami kesusahan dalam berbagai hal. Salah satunya guru harus melakukan pelatihan lagi untuk memahami penerapan kurikulum yang baru. Hal ini juga berdampak pada siswa yang tidak sedikit dikorbankan dengan kurikulum yang berganti-ganti. Satu sekolah pun harus menerapakan kurikulum yang berbeda, dimana kelas X SMA menerapkan kurikulum yang baru sedangkan kelas di atasnya menerapkan kurikulum yang lama.
Perubahan kurikulum ini membutuhkan proses yang lama agar bisa teraplikasikan ke dalam segala lapisan tingkat pendidikan Indonesia. Saat satu kurikulum sedang dalam proses pengadaptasian dan belum seutuhnya bisa diterapkan kurikulum baru pun datang. Dunia pendidikan harus dihantui oleh pemerintah yang bergantis setiap beberapa tahun. Tentunya tidak sedikit biaya yang digelontorkan untuk suatu kebijakan yang mereka buat. Belum lagi jumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh setiap siswa membuat mereka harus les lagi sepulang sekolah sampai malam . kehidupan mereka diisi dengan pelajaran yang sangat banyak, tetapi masih juga nilai yang mereka peroleh rendah dari standar yang ditentukan. Dan yang system tinggal kelas pun masih berlaku setelah perjuangan keras mereka.
Jika kita boleh melirik pendidikan terbaik di dunia yaitu filandia, mereka menerapkan satu kurikulum dari dulu, tidak merubah –rubah kurikulum, tidak ada system tinggal kelas, siswa yang kurang pandai mendapat perhatian ekstra. Berbeda dengan kita yang pintar semakin mendapat perhatian sedangkan yang bodoh semakin direndahkan. Finlandia juga mewajibkan gurunya minimal berstatus S2 serta gurunya lebih bersifat mentor persiswa sehingga lebih banyak siswa dibimbing oleh guru dalam pembelajaran mereka. Finlandia juga tidak menerapkan system rangking sehingga siswa merasa mempunyai kemampuan yang sama dan bisa menjadi hebat semuanya tanpa terkendala oleh siswa pintar dan sebagainya.
Read More

    email this

29 Desember 2016

Published Desember 29, 2016 by with 0 comment

Program Profesi Guru Pendidikan Fisika UNP



PPG UNP Fisika
Perkulihan PPG kami sudah dimulai diminggu awal masuk asrama. Jika boleh dibandingkan dengan jurusan lain yang masih di lingkungan UNP, jurusan kami termasuk jurusan yang paling disiplin masalah waktu. Untuk jam masuk kuliah pun jurusan kami pula yang on time dosennya datang jam 7 pagi. Berbeda kami lihat dengan jurusan lain yang masuk jam setengah delapan , jam delapan bahkan ada yang setelah zuhur. Kedisiplinan ini sedikitnya berpengaruh kepada kami juga. Peserta putra fisika yang berjumlah tiga orang harus selalu siaga untuk sarapan pagi yang sering datang pegawai nya jam 7 kurang, maka jadilah kami sering terlambat untuk workshop setiap harinya.
Selain itu, untuk urusan tugaspun kami pun masih mengungguli dibandingkan jurusan lain. Ketika diminggu awal workshop kami sudah membuat setumpuk perangkat pembelajaran, jurusan lain masih berkutat dengan perkenalan. Jurusan fisika sudah menganggap kami pulang mengabdi setahun di daerah sarat dengan keahlian. Padahal sejatinya kami mengajar di pelosok negeri jauh dari kondisi ideal suatu persekolahan bahkan penerapan kurikulum 2013 jauh dari harapan. Lambatnya pengetahuan mereka akan materi yang diajarkan membuat kami harus menggunakan metode tradisional dengan berbagai keterbatas lainnya.
Selama workshop kami dibagi atas lima hari untuk masing-masing materi fisika sma yaitu  kelas X semester 1, kelas X semester  semester 2, kelas XI semester satu, kelas XI semester 2 , kelas XII untuk satu tahun dan workshop PTK yang digabung harinya dengan kelas X semester 1. Setiap hari kami harus berkutat dengan berbagai model pembuatan perangkat pembelajaran. Ditambah lagi untuk satu kali workshop kami dipandu oleh tiga orang dosen yang berbeda ditambah satu pamong dari sekolah. 4 orang pembimbing memandu kami dalam pembatan perangkat pembelajaran yang akan di pakai untuk PPL di semester depan
Pelaksanaan workshop sedikit membuat kami harus berjuang lebih kuat. Ketika kami mendapatkan dari tiga dosen tersebut cara pembuatan yang berbeda , maka kami harus berjuang lebih keras untuk merevisinya lagi sesuai dengan permintaan masing-masing dosen. Jikalau permintaan tersebut saling melengkapi maka itu tidak terlalau memusingkan, tetapi jika dalam satu hari tersebut dengan tiga dosen plus satu pamong dari sekolah memiliki pendapat yang berbeda maka kami akan kelimpungan untuk membuat bagaimana sebaiknya perangkat yang harus kami jalankan. Alangkah baiknya jika persepsi dari dosen pengajar PPG disamakn terlebih dulu dalam semakin baiknya produk yang dihasilkan nantinnya.
PPG FISIKA UNP
Setiap hari kami mempunyai materi yang berbeda sehinga ketika permasalahan hari senin belum selesai kami buat, maka ketika pulang workshop hari senin yang kami pikirkan bukanlagi workshop hari tersebut, tetapi kepala sudah dipenuhi oleh materi workshop keesokan harinya. Apa apa saja yang belum dibuat dan sebagainya. Sedikit membuat kepusingan dengan materi materi yang berbeda setiap harinya. Terlebih untuk materi kelas XII yang dipadatkan dalam satu hari dan materinya yang butuh analisis tingkat tinggi membuat kepala kami semakin dipenuhi banyak bintang.tetapi kami mencoba mengambil sisi positif dari padatnya jadwal kami. Kami  masih sempat untuk mengikuti rapat berbagi acara divisi PPG dan acara-acara inti dan rutin PPG. Dan kami percaya bahwa dibalik perjuangan yang berat ini akan ada kepuasan tersendiri yang kami rasakan sendiri. Kami menjadi lebih kuat dan menguasai perjuangan satu semester pembuatan perangkat ini.
Read More

    email this

24 Mei 2016

Published Mei 24, 2016 by with 1 comment

Menulis Kreatif || Divisi Jurnalistik || LPTK UNP || 2016

Seminar dan Workshop

Seminar dan Workshop menulis kreatif sebagai wadah komunikasi intelektual menjadi tema acara yang di adakan pada minggu lalu tanggal 22 Mei 2016 bertempat di Aula Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. Seminar dan workshop ini merupakan wadah untuk menyalurkan cerita - cerita pengabdian para guru sm3t di daerah pengabdian masing-masing. Acara ini dibuka oleh Ibu Prof. Agustina M.Hum selaku ketua pelaksana Program Profesi Guru di LPTK UNP. Beliau berkata bahwa menulis merupakan kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Maka sudah sepatutnyalah para peserta PPG ini menyadari betapa pentingnya acara ini yang mendukung akan terasahnya kemampuan menulis para calon guru profesional.  Setelah acara pembukaan ditutup peserta disuguhkan penampilan musikalisasi puisi oleh Anggun Nofrianti (vokal), Fitria Ulfa (puisi) dan Ivoni Oki Nova (gitar). Tampilan yang elegan membius peserta untuk hening dalam alunan simponi yang disampaikan.
Musikalisasi Puisi
Bunda Agustina


Ketua Pelaksana Acara menulis Kreatif


Workshop Menulis Kreatif



Seminar dan workshop ini dibagi atas dua sesi dimana untuk sesi pertama pukul 09.00 sampai 12.00 WIB di pandu oleh moderator Detri Ayu, S.Pd. dimana pemateri nya adalah Bapak Rino Zulyadi, S.S., M.Pd. Pemateri pada sesi ini lebih menekankan pada pembuatan berita, artkel atau feature dimana mengandung 6W + 1H yaitu adanya penambahan kata WOW. Sehingga cerita yang kita sampaikan membuat menarik minat pembaca meningkat. Bapak rino sedang menjemput gelar doktornya di Universitas Negeri Padang. Pernah aktif sebagai wartawab Ganto UNP dan harian Singgalang. Selain itu juga merupakan koresponden Trans 7 di Suamatera Barat. Berhubung saat ini beliau aktif di komisi penyiaran daerah sumatera barat beliau sementara nonaktif untuk trans 7.
Bapak Rino Zulyadi sebagai pemateri sesi pagi

Bak Nursaid || Dosen FBS UNP

Sesi kedua dipandu oleh Ayu Aminah sebagai moderator dan sebagai pemateri adalah salah seorang dosen Bahasa Indonesia Bapak Drs. Nursaid, M.Pd. beliau menyampaiakan bahwa dari sebuah berita tentang Sumanto, kita bisa mengubanhnya ke dalam berbagai karya seperti ditulis ke dalam bentuk berita, cerpen, puisi dansebagainya. Bahwa menulis itu lahir dari sebuah kejujuran. Workshop yang diadakan pada sesi ini peserta dibimbing untuk membuat artikel tentang kehidupan berasarama. Peserta dibebaskann untuk menulis satu topik yang nantinya dikembangkan ke dalam minimal 3 paragraf.
Panitia Seminar dan Workshop Menulis Kreatif
Acara kembali ditutup oleh bunda agustina dimana sebelumnya kami  kedatangan Tim MSI (masyarakat SM3T Indonesia) bapak Akhirudin Haer dan tim. turut hadir para alumni PPG LPTK UNP dari angkatan 1 sampai angkkatan 3. mereka menyampaikan beberaapa informasi terkait GGD 2 yang akan dilaksanakan tahun depan dan merekrut 7000 guru Sm3T yang sudah meraih gelar Gr. Alhamdulillah acaraa berakhir sekitar pukul 4 sore dengan diakhiri foto bersama jurusan
Tim MSI || Akhirudin Haer
Foto perjurusan bisa di download di bawah ini
Read More

    email this