21 Mei 2016

Published Mei 21, 2016 by with 0 comment

Mengunjungi SD Nakawara || Ende || Flores


SD Nakawara || UNP || UNDIKSHA || UNNES

Dikti pusat melakukan penelitian dengan mengunjungi salah satu sekolah dasar tempat sm3t mengajar. Sm3t ende angkatan 4 terdiri atas 3 LPTK yaitu unp, unnes dan undiksha. Eko sebagai koordinator undiksha bertindak sebagai peyelenggara terhadap pelayanan orang orang Jakarta tersebut. kami dari unp hanya mengirim 4 perwakilan yaitu da, tuti, riki dan ade saluang. Kami berempat menunggu cukup lama di pakalan ojek melati di depan BNI ende sembari duduk duduk di subuah dipan yang terbuat dari kayu seluas 3x3 meter.  Entah karena  sudah bosan menunggu kami berpindah pindah duduk sehingga menyebabkan dipan tersebut patah dan terperosok ke dalam got. Sontak kami pun tertawa bersama dan beberapa tukang ojek yang sedang menunggu penumpang. Salah seorang bapak tukang ojek bilang tidak apa - apa karena dipan tersebut sudah begitu beberapa kali belakangan dan sudah mulai rusak.


Setelah jam 11 siang barulah eko menyuruh kami naik mobil avanza menuju tempat lokasi. Kami tertawa berempat karena anak anak unnes dan udiksha yang mengirim banyak anggota harus naik mobil pick up dan berpanas panasan. SD NAKAWARA menjadi tempat sasaran kunjungan dikti terletak tidak terlalu jauh dari kota, tetapi setelah kami memasuki nangaba ternyata avanza yang kami tumpangi tidak bisa bergerak karena medan yang cukup parah. Jadi kami berganti kendaraan dengan ojek setempat setelah menunggu lagi beberapa saat.  Setengah jalanan berikutnya da menemukan avanza yang ditumpangi dosen dan tim mengalami pecah ban setelah memaksakaan diri melewwati jalanan tempat kami berhenti tadi. Sampai di tempat sudah terlihat banyak warga yang berkumpul dan menyuruh kami mendaki ke atas tempat lokasi es de berada.
Mobil Yang kami tumpangi tidak Sanggup melewati jalan yang sangat parah
Menunggu , sembari mencari solusi sampai ke SD nakawara

SD nakawara cukup memprihatinkan karena hanya terdiri atas 3 ruangan kelas dan satu buah kantor. Dinding sekolah masih menggunakan bambu yang sudah tua dimakan usia. Disini hanya sampai kelas tiga dan untuk ke kelas empat mereka harus berjalan kaki ke kampung sebelah yang berjarak beberapa kilometer.  Salah seorang dosen sedang melihat seorang guru  sm3t sd tersebut mengajar anak- anaknya dengan kecerian dan penuh antusias. Ruangan kelas yang kecil sudah di kerubungi oleh anak unnes udiksha yang lebih dulu datang. Kami terpaksa hanya mendengar dari ruangan sebelah sembari menyiapkan snack da makan para dosen dan tim.
Tuti || Ade || Kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan
Senyum hangat anak anak sd nakawara menyuarakan kebahagian yang luar biasa. Sebelum pulang kami sempatkan untuk berfoto bersama paraa dosen, anak sm3t dan anak anak sd tersebut pastinya. Kami pun berpamitan pulang dan kali ini ikut bersama anak unnes undiksha naik pick up yang mereka tumpangi tadi. Sebagian besar banyak yang membawa kendaraan bermotor sendiri sehingga bisa membonceng yang lainnya. Ternyataa mengasyikan bisa berbagi bersama mereka dan merasakan angin yang berhembus kuat. Pertama pick up mengantar anak undiksa ke basecampnya di dekat akper brawijaya kemudian kami di perumnas kokos raya dan unnes terakhir di depan barata.
    email this

0 komentar:

Posting Komentar