Nyarai |
Ini adalah perjalanan
anak PPG Fisika UNP yang berjumlah 15 orang. Perjalanan ini merupakan
musyarawarah bersama dimana sebagian besar ingin menikmati alam Indonesia.
Sebenarnya tidak semua dari anak fisika yang pergi, ada kak riri yang
berhalangan hadir sama eva yang udah janjian makan bareh solok. Tetapi ada juga anak dari jurusan lain yang ikut dengan
rombongan kami. Yaitu anak KWN 1 orang atas nama Charles Yulianto Nggata ( anak
flores yang belum menginjakan kaki di tanah flores, nah loh !!), 1 orang
penjas (hadi Wijaya )dan satu lagi PDSD
(Fera andani).
Pagi awal
keberangkatan kami sebenarnya kekurangan satu buah sepeda motor dan itu sedang
dalam proses penjemputan oleh Yani dan Putri ke rumah tachi, berhubung tachi
lagi sakit, sehingga mereka tidak bisa menyegerakaan urusan keberangkatan ini.
Jadilah kami yang sudah siap berangkat
dahulu untuk isi bensin di pertamina tabing. Setelah mengisi bahan bakar motor,
kami masih harus menunggu mereka yang belum atau masih ada urusan lain. Kami
yang terdiri atas 4 motor yaitu : salim, feri, charles, rani, eka, dila, yulia
dan tyas berangkat dahulu menuju jembatan layang untuk membeli nasi sebagai
bekal makan nantinya setelah mandi - mandi yang direncakan di lubuk nyarai
tersebut. pagi ini cukup terjadi
perdebatan alot antara yang udah ready
sama yang masih di asrama, ada urusan masing-masing yang butuh penyelesaian
dari pandangan masing-masing pribadi.
Kami dengan 4 motor
melanjutkan perjalanan terlebih dahulu menuju rumah makan sembari menunggu
rombongan. Kami membeli nasi sekitar 14 bungkus, dimana para girls nya fisika satu bungkus berdua
(pada diet ga jelas tu mereka, hhe) dan cowok masing masing satu plus semua
yang diluar fisika. Yang namanya menunggu itu lama, memang benarlah kata eyang
kakung kami Einsten, menunggu sudah pasti membosankan. Pesanan kami pun sudah
selesai dibungkus mereka belum juga nampak batang hidungnya, habis sudah
segelas teh es pun mereka masih belum juga ada penampakan, banyak perkara yang
bergelut di otak kami hingga mereka muncul dari kejauhhan senyum sumringah (yang semoga tidak palsu)muncul
begitu saja.
Perjalanan kami
lanjutkan bersama menuju Lokasi Air Terjun Nyarai yang terletak di Jorong
Gamaran, Kecamatan Lubung Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Ruas jalan utama Padang-Bukittingi , area lubuk alung nantinya kita akan
melihat baliho yang lumayan besar tentang objek wisata yang satu ini, sehingga
kita dengan mudah menemukan simpang menuju posko trekingg nya dimulai dan tempat
segala aktivitas pembayaran. Setelah kita melunasi pembayaran (berhubung kami
rame , kami dapat diskon , kurang dari harga normal pastinya) terlebih dahulu
di adakan briefing oleh tour guide yang akan memandu selama
perjalanan menuju lokasi air terjun. Kita diwanti - wanti untuk bersikap ramah
terhadapa alam serta beberapa pantangan yang harus kita patuhi untuk
keselamatan bersama. Trecking kamipun
dimulai dengan bismillah.
Eh, by the way, ini ada beberapa
list paket yang kudu kamu perhatiin biar yang mau kesini , preparenya makin mateng. Tersedia berbagai macam pilihan paket yang
ditawarkan oleh pengelola sebagai berikut dengan jumlah minimal rombongan
sebanyak 5 (lima) orang sebagai berikut:
- Paket Trekking Rp 20.000 / orang
- Paket Camping: Rp 40.000/ orang
- Bird Watching (melihat burung): Rp 100.000/orang
- Paket Menembak Ikan: Rp 50.000/orang *Harga bisa berubah sewaktu-waktu
Jalur trecking yang
dilewati lebih dominan datar, lumayan aman untuk para pemula yang jarang berjalan
kaki. Cuaca yang lumayan terik membuat langkah terasa sedikit berat bagi girls
fisika maklumlah, badannya pada subur semua jadi lumayan ekstra semangat untuk
membuat mereka tetap melangkah menyelesaikan misi ini. Beberapa kali meniti
jembatan yang dibuat dari kayu pohon – pohon setempat, menyisiri sungai hingga menyebrang
sungai satu kali. Sebelum menyebrang , kami makan terlebih dahulu di pinggir
sungai sembari menikmati alunan gemericik air mengalir. Dan da makan di sebuah
batu besar menghadap sungai langsung sedangkan habibi makan bersama hadi dan
fera serta para the girls fisika bersama charles, entah kenapa saat itu da
hanya ingin sendiri meikmati suara alam bernyanyi. Yang pasti tak terlupakan
adalah dimana kita berhenti disitu pula ribuan foto terabadikan, ya begitulah
indonesia.
Treck Perjalanan menuju Nyarai |
Setelah selesai makan
kami kembali melanjutkan perjalanan langsung menyebrangi sungai. Aliran sungai
cukup deras jadi sebagian harus berpegangan agar tidak terpelesat. Sungai yang
kami sebrangi setingggi lutut orang dewasa sehingga tidak terlalu sulit untuk memindahkan
manusia-manusia ini ke sisi seberang sungai. Sesampainya diseberang, tour guide
yang terdiri dari dua orang anak kuliahan (yang mungkin lagi libur) berkata
bahwa lokasi tujuan tinggal 1 km lagi. Hal ini menambah semangat anak anak
untuk segera melangkahkan kaki seribu mereka masing-masing.
Model : Dilla Oktantia - yang dibelakang abaikan |
Menjelang lokasi kami
sudah mendengar debur air yang syahdu memanggil kami untuk segera berlari lebih
kencang. Ternayat air terjun nyarai dikelilingi oleh bebatuan yang sangat besar
sehingga kami harus meniti jembatan kayu satu persatu menuju batuan yang sangat
besar agar air terjun tersebut lebih nyata terlihat. Air dibawah jembatan kayu
yang kami titi terlihat sangat dalam dari warna biru yang dipantulkan. Bagi
da dan beberapa teman yang tidak pandai berenang
tentunya hal ini sedikit membuat ketir pastinya. Setelah sampai di ujung
jembatan tour guide yang lain menarik tangan kita agar sampai di atas batu
besar tersebut dan keindahan alam ciptaan Tuhan terpampang nyata dari lensa
mata kita. Luar biasa ,,, perjalanan 4 jam terbayar lunas dengan keindahan
panorama alam yang tuhan ciptakan.
Lubuak Nyarai |
FISIKA PPG UNP |