Perkulihan PPG kami sudah
dimulai diminggu awal masuk asrama. Jika boleh dibandingkan dengan jurusan lain
yang masih di lingkungan UNP, jurusan kami termasuk jurusan yang paling
disiplin masalah waktu. Untuk jam masuk kuliah pun jurusan kami pula yang on time dosennya datang jam 7 pagi.
Berbeda kami lihat dengan jurusan lain yang masuk jam setengah delapan , jam
delapan bahkan ada yang setelah zuhur. Kedisiplinan ini sedikitnya berpengaruh
kepada kami juga. Peserta putra fisika yang berjumlah tiga orang harus selalu
siaga untuk sarapan pagi yang sering datang pegawai nya jam 7 kurang, maka
jadilah kami sering terlambat untuk workshop setiap harinya.
Selain itu, untuk urusan
tugaspun kami pun masih mengungguli dibandingkan jurusan lain. Ketika diminggu
awal workshop kami sudah membuat setumpuk perangkat pembelajaran, jurusan lain
masih berkutat dengan perkenalan. Jurusan fisika sudah menganggap kami pulang
mengabdi setahun di daerah sarat dengan keahlian. Padahal sejatinya kami
mengajar di pelosok negeri jauh dari kondisi ideal suatu persekolahan bahkan
penerapan kurikulum 2013 jauh dari harapan. Lambatnya pengetahuan mereka akan
materi yang diajarkan membuat kami harus menggunakan metode tradisional dengan berbagai
keterbatas lainnya.
Selama workshop kami dibagi
atas lima hari untuk masing-masing materi fisika sma yaitu kelas X semester 1, kelas X semester semester 2, kelas XI semester satu, kelas XI
semester 2 , kelas XII untuk satu tahun dan workshop PTK yang digabung harinya
dengan kelas X semester 1. Setiap hari kami harus berkutat dengan berbagai
model pembuatan perangkat pembelajaran. Ditambah lagi untuk satu kali workshop
kami dipandu oleh tiga orang dosen yang berbeda ditambah satu pamong dari sekolah.
4 orang pembimbing memandu kami dalam pembatan perangkat pembelajaran yang akan
di pakai untuk PPL di semester depan
Pelaksanaan workshop
sedikit membuat kami harus berjuang lebih kuat. Ketika kami mendapatkan dari
tiga dosen tersebut cara pembuatan yang berbeda , maka kami harus berjuang
lebih keras untuk merevisinya lagi sesuai dengan permintaan masing-masing
dosen. Jikalau permintaan tersebut saling melengkapi maka itu tidak terlalau
memusingkan, tetapi jika dalam satu hari tersebut dengan tiga dosen plus satu
pamong dari sekolah memiliki pendapat yang berbeda maka kami akan kelimpungan
untuk membuat bagaimana sebaiknya perangkat yang harus kami jalankan. Alangkah
baiknya jika persepsi dari dosen pengajar PPG disamakn terlebih dulu dalam
semakin baiknya produk yang dihasilkan nantinnya.
Setiap hari kami mempunyai
materi yang berbeda sehinga ketika permasalahan hari senin belum selesai kami
buat, maka ketika pulang workshop hari senin yang kami pikirkan bukanlagi
workshop hari tersebut, tetapi kepala sudah dipenuhi oleh materi workshop
keesokan harinya. Apa apa saja yang belum dibuat dan sebagainya. Sedikit
membuat kepusingan dengan materi materi yang berbeda setiap harinya. Terlebih
untuk materi kelas XII yang dipadatkan dalam satu hari dan materinya yang butuh
analisis tingkat tinggi membuat kepala kami semakin dipenuhi banyak bintang.tetapi
kami mencoba mengambil sisi positif dari padatnya jadwal kami. Kami masih sempat untuk mengikuti rapat berbagi
acara divisi PPG dan acara-acara inti dan rutin PPG. Dan kami percaya bahwa
dibalik perjuangan yang berat ini akan ada kepuasan tersendiri yang kami
rasakan sendiri. Kami menjadi lebih kuat dan menguasai perjuangan satu semester
pembuatan perangkat ini.
0 komentar:
Posting Komentar