Pah igen sama agustina jani |
Ujian semester ganjil sudah berlalu dengan lancar seminggu
kemaren. Hari ini da mengadakan remedial di kelas 8 ipa biologi karena hanya
satu orang yang nilainya memenui kkm. Remedial kali ini da menerapkan sistem open book dan pada kenyataannya nilai
mereka masih belum cukup untuk mencapai standar nilai yang telah ditetapkan.
Tidak tahu harus melakukan apalagi dan hanya mengelus dada memaklumi tingkat
pemahaman mereka. Mereka masih belum mampu bersaing dengan nilai nilai yang di
peroleh pelajar kota.
Siangnya anak kelas 9 disuruh pak igen mengali tanah di jalan
utama menuju sekolah yang menanjak tajam.
Tanah hasil galian diangkut oleh anak anak untuk pemadatan pondasi mes
guru yang akan di bangun di depan gerbang jalan menuju sekolah. Dengan seragam
pramukanya mereka terlihat antusias walaupun beberapa ada yang berkomentar
karena harus disuruh bekerja. Tetapi tidak ada yang berani protes dan tetap
megangkut tanah dengan karung goni yang dipegang di keempat sisinya. Ada juga
dengan ember tali yang berukuran kecil. Sehingga mereka harus bolak balik
mengambil dan mengantar tanah galian tersebut.
anak anak goro meratakan jalan menuju sekolah |
Ibu deta mengantarkan makan siang ke beberapa rumah warga dan
kami juga dikasih nasi sebakul beserta lauk pauknya. Ternyata hari ini mereka
secara berkelompok memulai penanaman jagung dan padi ladang secara tumpang
sari. Da dan ibu an beserta ananknya aurel yang berumur tiga tahun pergi
melihat ibu deta dan beberapa orang mama menanam jagung. Pertama da menolong
mengangkut air satu buah jerigen. Air tersebut digunakan untuk menyomprot
rumput yang tumbuh liar setelah dicampur dengan bubuk pembasmi yang membuat
rumput mati dalam beberapa hari. Kami berjalan berombongan bersama beberapa
warga dan anak anaknya juga.
Jalan yang ditempuh mulai mendaki perbukitan berbelok belok
dan turun naik. Berhubung zenfone 5
da habis baterai jadi da hanya bisa melihat pegunungan yang sangat menakjubkan
berlembah lembah tanpa batas sejauh mata memandang. Para mama tua bertanya
Tanya kepada da dalam bahasa daerah yang kurang da mengerti. Ibu deta
mengajarkan da beberapa kata. Dan da pun mempraktekannya dengan aurel.
“aurel mbana mba ? “ ,,, (aurel pergi kemana ?)
“ aurel mbana uma ,,, (aurel pergi ke ladang,,,)
“uma sae? ,, (kebun siapa ?)
Uma deta,,, (kebun ibu deta)
Mereka yang menanam jagung
pada tertawa mendengar percakapan singkat kami yang terasa mengganjal di
telinga mereka. Orang asing yang jauh jauh dari sumatera belajar bahasa mereka
dengan logat yang berbeda pastinya. Da melihat salah satu siswa da ikut menanam
jagung dan padi. Lius memegang sebuah besi seperti tombak dan mulai menggali
tanah dengan sekali hujaman ke dalam tanah dan menghujam untuk beberapa
lubang.. Setelah itu barulah jagung dan padi tersebut ditanam secara selang
seling oleh mereka. Lereng perbukitan itu kini
bergema dengan tombak tombak yang mereka hujamkan dan berharap tumbuh
sumbur dan bisa menghasilkan panen yang melimpah.Aurel sama pak feri |
Aurelnya narsis banget mau foto mulu |
Ada aurel dan mamanya , ibu An |
Pak bay, Ibu An, Aurel, Pak feri |
Aurel lagi |
Au lagi, lagi |