17 Februari 2017

Published Februari 17, 2017 by with 0 comment

Lowongan Kerja MATAHARI DEPARTEMEN STORE Area PADANG dan sekitarnya

Join Our Success Team
PT. Matahari Department Store Tbk merupakan perusahan retail terkemuka yang memiliki lebih dari 125 Toko di Seluruh Indonesia. Visi Kami adalah menjadi perusahaan peritel utama pilhan konsumen dan misi kami adalah secara konsisten menawarkan produk bernilai dan tepat guna dengan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualitas dan gaya hidup konsumen. Mengacu pada erkembangan bisnnis kami yang pesat maka kami mengundang anda yang dinamis dan kompeten untuk bergabung dengan tim sukses kami  pada posisi :



1.      (1)STORE SUPERVISOR : bertanggung jawab terhdap pencapaian target, menganalisa produktivitas brand, mengatur, memimpin dan mengembangkan tim

2.      (2)HR & GA SUPERVISOR : Bertanggung jawab terhadap SDM, pelatihan, penggajian, ketenagakerjaan dan general affair serta keep hubungan baik dengan pihak eksternal

3.      (3)VISUAL MERCHANDISing SUPERVISOR : Bertanggung jawab terhadap merchandising di toko dalm proses meyediakan operasional toko

        KUALIFIKASI :
§  Max . 28 tahun
§  Min. S1 Univ. terkemuka (GPA 2,75)
§  Khusus D3 punya pengalaman 1 tahun
§  Semua Jurusan (Posisi 1)
§  Hukum/Psikologi//Manajemen (Posisi 2)
§  Arsitektur/Desain Interior/Desain Komunikasi Visual (Posisi 3)
§  Nilai Tambah yang sudah punya pengalaman
§  Berjiwa kepemimpina/analisa kuat/keterampilan interpersonal yang baik
§  Tidak buta warna
§  Jam kerja Shiting
Penempatan : Padan dan sekitarnya

Jika Anda tertarik dan memenuhi persyaratan di atas, kirimmkan lamaran ke :
*      Store Manager
Matahari Department Store Tbk.
*      Atau bisa juga
Email ke : hrd2.mds@matahari.co.id
Lowongan Kerja



Read More
    email this

25 Januari 2017

Published Januari 25, 2017 by with 0 comment

INDAHNYA KEBERSAMAAN DI TENGAH PERBEDAAN



INDAHNYA KEBERSAMAAN DI TENGAH PERBEDAAN
28 Agustus 2014 sebanyak 25 orang SM3T Angkatan IV UNP diberangkatkan Ke Ende NTT Flores. Di Kota Ende kami dipertemukan dengan orang Tua angkat (Ibu As dan Bapak Alianis), dan di Rumah beliaulah bascamp SM3T Ende Angkatan IV. Jika pikiran kalut atau suntuk serta menemui masalah di penempatan selain berbagi kepada teman-teman kepada beliaulah tempat kami mengadu, sebulan sekali kami pulang ke basecamp untuk Rapat perencanaan kegiatan SM3T UNP Angkatan IV atau sekedar sharing tentang permasalahan yang dihadapi dipenempatan.
Setelah penyambutan SM3T Angkatan IV dan pelepasan SM3T Angkatan V di Kantor Bupati Ende, sebelum diberangkatkan ketempat penugasan kami SM3T Angkatan IV ( UNP, UNES dan UNDIKSHA ) difasilitasi Oleh Bupati Ende untuk berwisata ke Danau Tiga Warna Kelimutu, yang mana keindahannya benar-benar membuat takjub atas Ciptaan Kuasa Tuhan.
Tibalah saatnya hari keberangkatan kedaerah penempatan masing-masing, saya sendiri dijemput Oleh salah seorang Guru dari sekolah SMPN Satu Atap Mundinggasa, itulah sekolah tempat saya bertugas kurang lebih selama satu Tahun terakhir belakangan. Rasa cemas yang tidak bisa diungkapkan selama diperjalanan 6 jam dari Kota menuju daerah penempatan, kondisi jalan yang benar-benar buruk membuat wajah pucat pasi, pinggang dan punggung saya dibuat sakit akibat guncangan Truk (Oto Bis Kayu), dengan muatan Oto yang berbaur dengan ternak masyarakat (Anjing Ayam serta Babi).
Setibanya dipenempatan saya disambut oleh Kepala sekolah Agustinus Ghudae NI, S. Pd (sekarang sudah Almarhum) beserta Istri dan keluarga besarnya dirumah mereka (Rumah yang saya tempati selama satu Tahun) Desa Natanangge Kecamatan Maukaro. Belum hilang efek cemas akibat goncangan oto saya kembali dibuat shok, saya disirami air di depan pintu Rumah katanya wajib untuk pendatang baru agar terhindar dari hal-hal buruk. Suara besar, makan setinggi gunung, dan anjing berkeliaran di tempat kami makan merupakan suatu hal yang sangat baru yang saya temui, dalam Sholat saya menangis memikirkan apa yang akan terjadi di kehidupan saya seorang perempuan Singgle di tempat baru dan satu-satunya yang menganut agama Islam di lingkungan Mayoritas Katolik, dan itu adalah pengalaman dan perjalanan terjauh saya yang pertamadari lahir  hingga saya berumur 24 Tahun di waktu itu.
Dikarenakan semua warga beragama Katolik, Pemandangan melihat Babi, Anjing berkeliaran menjilati piring dan perlengkapan memasak menjadi hal biasa yang saya saksikan di sana, namun di luar hal itu itu yang saya rasakan tidak hanya keluarga Kepala Sekolah, hamper keseluruhan Masyarakat desa Natanangge menerima, menyapa ramah dan menyambut kedatangan saya dengan senang hati. Jujur saja di situlah seumur hidup saya merasakan diri saya benar-benar dianggap ada, dihargai, disegani dan boleh dibilang diperhitungkan, anak,kecil remaja sampai Tua semuanya berlaku ramah, saat acara-acara adat disekitar penempatan saya slalu mndapat undangan mengahadiri acara tersebut, seampainya disana di saat semua orang duduk ditanah, saya datang merekla sibuk menyiapkan kursi untuk tempat saya duduk. Saat saya berjalan kaki semuanya menyapa dengan ramah, itulah kebiasaan masyarakat disana yang saya rasa jauh berbeda dengan kita di Kota Padang dengan sipapun bertemu dijalan atau dimanapun mereka pasti saling tegur sapa.
Satu pengalaman yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan di sisa hidup saya adalah sebagai wujud toleransi dan rasa menghargai mereka yang tinggi terhadap pendatang dan perbedaan agama di sana saya diminta memotong Sapi. Selain untuk acar adat, begitupun untuk acara Sekolah dan juga di saat Kepala Sekolah yang sekaligus orang yang sudah saya anggap Bapak Wafat, agar Lauk halal untuk saya makan saya telah diminta kurang lebih 4 Ekor Sapi, 1 Ekor Kambing dan Jumlah ayam yang sudah tidak terhitung saya Sembelih disana. Awalnya jangankan Kambing Ayampun tidak pernah saya yang sembelih dikarekan dalam Islam selagi ada lelaki wuslim perempuan tidak diperbolehkan untuk menyembelih Ayam, Sapi dll. Awalnya rasa takut dan khawatir pastilah sangat menghantui saya diminta memotong Sapi, tapi ya itu! rasa penasaran juga ada disaat itu, kapan lagi coba ada kesempatan seperti ini, berangkat dari rasa ingin tahuan itulah saya memberanikan diri. Setelah Sapi di Ikat lalu saya diminta menyembelih sesuai Syari’at Islam dengan disaksikan banyak mata dan didampingi seseorang menutup leher Sapi dengan daun Lontar agar saya tidak terkena Percikan darah si Sapi.
Selanjutnya tentang pengalaman di Sekolah, saya ditempatkan di SMPN  Satu Atap Mundinggasa dengan kondisi Siswa yang patuh, penurut dan benar-benar menghargai yang namanya Guru. Begitupun Guru-guru disana memperlakukan saya dengan baik dan berusaha membuat saya sebetah mungkin berada diantara mereka. Dari segi bangunan menurut saya SMPN  Satu Atap Mundinggasa sudah lumayan bagus, dengan lantai keramik disetiap ruangan, memiliki WC Guru dan Murid, dan waktu itu lagi dibangun Ruangan Perpustakaan, Labor IPA, dan penambahan Ruangan belajar. Cuman Ruangan Kepala Sekolah, wakil dan para guru belum dipisahkan dan hanya dibatasi dengan lemari sebagai sekat pemisah. Sekolah ini memiliki satu Infokus, 5 Laptop dan 2 Komputer serta 2 mesin Printer, yang memang berbeda jauh dengan fasilitas di tempat kita Kota Padang yang hamper serba berkecukupan, kembali berbicara tentang Siswa, mungkin karena Orang Tua dan guru terlalu sering memberikan hukuman dengan dipukuli kepala pake Kayu dengan ukuran yang cukup besar, digampar tidak hanya diwajah akan tetapi dipangkal telinga, mungkin didikan yang keras inilah yang mebuat daya tangkap Siswa sangat rendah. Kata-kata yang diulang dan ditekankan dalam materi pembelajaran sulit untuk mereka ingat, meski fersi pembelajan dirubah sebagaimanapun daya tangkap mereka tetap saja begitu, tidak menyimpan. Tentang kejujuran saya begitu salut, dalam Ujian mereka mengerjakan dengan Jujur, tidak ada yang menyontek apalagi meribut, begitupn alam proses pembelajaran, jika ada salah satu temannya yang membuat keributan sebelum saya menegur temannya sudah menyuruh diam. Namun hasil ujiannya membuat saya geleng-geleng kepala soal yang begitu sangat mudah cuman sekitar 3 orang yang bisa menjawab dengan betul, meski saya merubah cara mengajar tetap saja hasilnya seperti itu, Saya lihat hasil ujian aslinya ditempat guru-guru lain rupanya sama saja, dan bahkan lebih parah, semua nilai Siswa umumnya direkayasa, sebab kepala Sekolah mewajibkan seluruh Siswa nilainya harus Tuntas dan semuanya naik kelas, hal ini yang yang saya herankan tentang nilai Siswa tidak ada yang murni. Namun seiring dengan berlalunya waktu dengan Variasi dan kegigihan tekad, dengan tekad siswa memperoleh nilai yang murni, karena tidak ikhlas rasanya menuntaskan siswa yang tidak pantas Tuntas. Hingga untuk semester dua saya rasa cukup puas dengan hasilnya, lebih dari sebagian Siswa saya Tuntas dalam ulangan, Ujian Mid maupun semester. Hanya beberapa yang nilainya rendah dibawah KKM, dan itupun nilainya layak untuk saya tuntaskan dengan pemberian tugas tambahan.
Tentang kebersamaan di rumah penempatan, Disini saya diperlakukan begitu baik, Bapak dan Mama begitu menghargai Perbedaana Agama, saya dikasih kamar sendiri jadi saya leluasa untuk Sembahyang dan mengaji. Mereka memperlakukan saya seperti anaknya sendiri,hingga tiba saat Kepala sekolah selaku bapak  angkat saya Meninggal Dunia, mungkin karena kebaikannya saya juga begitu merasa kehilangan akibat kepergian beliau, bagaimanapun Jasa beliau takkan terlupakan. Semenjak kepergian Bapak AGustinus Gudhae NI, S.Pd Mama bahkan lebih memperlakukan saya seperti anaknya sendiri, begitupun juga ke- tiga anaknya sudah mengganggap saya seperti kakak mereka, saya kasihan melihat Mama menangis setiap hari di Makam Bapak, Meski saya punya kamar sendiri namun semenjak Bapak meninggal dikarenakan berapa alasan dan isu-isu yang beredar terkait hal Mistis yang dinamakan Suwanggi saya tidak berani lagi tidur sendiri di kamar, semenjak saat itu kami tidur bersama dikamar utama.
Sekian cerita singkat saya, banyak hal yang ingin diungkap tentang pengalaman dan cerita-cerita tentang kebersamaan saya dipenempatan, kebersamaan dengan sesama teman SM3T, di sini saya menemukan kisah baru, cerita baru, indahnya kebersamaan ditengah-tengah perbedaan. Intinya saya bersyukur sekali mengikuti SM3T ini, berkat program ini saya pernah dianggap sangat begitu ada. Semuanya begitu berkesan, memberikan pelajaran dan pengalaman yang cukup berharga di Hidup saya, sekian…ENDE Punya Cerita.
Read More
    email this