15 Desember 2015

Published Desember 15, 2015 by with 0 comment

Penggal-penggal Cinta



03 Nov
Ya Allah ,, jika hati ini yang Engkau titipkan untukku bisa berbagi cinta, beri da kekuatan untuk melaluinya, menjaganya hanya untuk satu hati yang talah kau takdirkan. Jika hati ini hanya akan buat da merapuhkannya, tolong Kau buat hati ini tetap kuat dalam penantiannya.
Jika malam bisa berbicara,,
Awannya akan menciptakan keindahan pada langit agungMu,,
Bintang akan semakin berkedip mesra, lebih banyak menyuarakan doaku malam ini.
Berharap angin sepoi-sepoi menghantarkan doa da.
Semoga da bisa lalui ini semua,,
Da bersenandung di kesendirian ini
Menyuarakan asa untuk sedikit tempat di CERN,, Masa depan da
Sepotong hati yang Kau janjikan menunggu di sana.
    _________________________________________
Kau tahu, rasanya mencintai seseorang dengan sangat,, terlebih dia tidak mengetahui perasaanmu dan ditambah lagi dia mencintai orang terdekatmu yang juga tentunya kau kasihi,, kau tahu betapa sakit rasa itu,, rasa sakit karena harus mengalah dan merelakannya  ?
Kau tahu, kekuatan cinta yang sangat kuat , tidak akan bisa dipisahkan, kau tahu , da iri dengan orang2 seperti  itu, sekaligus senang juga mereka juga bahagia. Tapi apakah kau juga bahagia melihat orang yang kau cintai bahagia dengan orang lain ,,
Kau tahu, hari ini banyak perenungan buat da, hal2 yang berhubungan dengan masa depan, tahukah kamu akan jadi apa kita  5 tahun lagi ? atau seperti apa hidupmu 10 tahun lagi ?
_________________________________________________________
Apa memang benar bahwa cinta sejati itu akan selamanya terjaga ? hanya untuk satu orang yang sangat kau cintai, walaupun kau harus terpisah puluhan tahun, terpisah ribuan mil jauhnya,,
Jika kau terpisah dengan orang yang sangat kau cintai untuk waktu yang sangat lama dan tiba-tiba hujan mempertemukanmu berdua secara tiba2 ? hal pertama apa yang akan kau lakukan ? memeluknya erat dan mengatakan kau sangat merindukannya ?
Da ingin mempunyai kenangan tentang kata RINDU lebih banyak lagi, tapi sampai saat ini orang yang da rindukan masih satu, belum tergantikan posisinya di hati, rindu yang tak kan pernah terbayar karena da harus menjauh darinya,, untuk kebaikannya,,
­­_____________________________________________
Kau tidak bisa memaksakan cintamu, sekalipun kau saling mencintai, karena Allah sudah menggariskan semuanya. Kau hanya perlu melalui ,, seberapa besar pun merindukannya,, tetap tak kan mengubah semua yang telah digariskan ,,
______________________________
Kemana aliran waktu ini kan membawamu ? akakah bermuara pada negeri yang selalu ada di hatimu ?
___________________________________
Jika kau hidup penuh dengan cinta,, kau akan tahu cara mengahdapi segala rintangan
Kekuatan cinta yang begitu ajaib, begitu kuat
Tak aka nada yang mampu memisahkannya
Dan kekuatan cinta membuatku merindukanmu dengan sangat,,
_____cK



Read More
    email this

14 Desember 2015

Published Desember 14, 2015 by with 0 comment

Waerebo : Perantau Minangkabau di Bumi Flores



Fly high in front of traditional house of waerebo


Perjalanan ende – manggarai

30 – 31 desember 2014.

Atas kesepakatan bersama sm3t ende angkatan  4 LPTK UNP

SM3T ENDE 4 UNP

kami mengadakan jalan jalan ke wae rebo yang terletak di kabupaten Manggarai masih di pulau flores. Berangat setelah sholat zuhur menggunakan DAMRI yang kami sewa selama 4 hari perjalanan. Tidak mudah untuk menemukan lokasi ini karena kami membutuhkan beberapa hari untuk mencapai negeri di atas awan tersebut. sopir yang juga tidak tahu pasti jalannya membuat kami harus tersesat beberapa kali. Bertemu orang orang mabuk di jalanan ruteng tengah malam sampai menemukan  jembatan yang menghubungkan jalan berukuran kecil dini hari dan  sebelum tersesat lebih jauh kami menginap di areal tersebut sembari menunggu pagi datang menjelang. Da tidur sembari duduk di bangku damri  yang mebuat badan ini penat tak karuan. Teman2 yang lain tidur beralaskan tikar seadanya di lantai dan kolong2 bangku bus damri. Da sebenarnya kesulitan untuk memejamkan mata dan seringkali terbangun oleh suara sekecil apapun. Kejadian dini hari yang da ingat ketika rian mengambil air di dalam gallon dimana gallon tersebut persedian minum kami untuk keperluan BAB nya yang dipermasalahkan oleh hampir semua teman2. Pagi yang masih berselimut kabut, teman2 mulai bergerak mencari rumah warga untuk sekedar mencuci muka. Pemilik warung berbaik hati menumpangkan kami dirumahnya sehingga antrian kamar mandi tak terelakan lagi. Sembari antri mama yang mempunyai warung merebus mie yang dipesan oleh beberapa orang dan da pun ikut memesan yang kemudian dibayar oleh imel. Beliau juga menunjukan arah yang harus kami lalui untuk menemukan waerebo.



Siang yang cerah bus pun bergerilya di jalanan yang sempit berkelok kelok dan menuruni perbukitan menuju arah pantai. Masih terasa jauh jalan yang ditempuh karena kami buta akan daerah yang kami tuju. Sekitar jam 3 sore kami berhenti di dekat pantai dimana masyarakatnya mayoritas muslim. Beliau menyuruh kami untuk istirahat di rumahnya terlebih dahulu karena perjalanan yang ditempuh masih jauh. Kami se isi oto belum menganjal perut dimana waktu makan siang yang sudah berlalu. Anak anak memutuskan memasak mie rebus di rumah warga tersebut yang berbaik hati meminjamkan peralatan memasak dan peralatan makan lainnya. Setelah makan hujan turun cukup lebat, tuan rumah menyuruh kami menunda perjalanan dan berangkat saja besok. Berunding cukup lama kami pun melanjutkan perjalanan setelah hujan mulai reda.


Bersama Bapak Blasius yang sedang memberi wejangan

Berbekal petunjuk demi petunjuk dari warga yang kami temui akhirnya sampai juga di desa terakhir yang bisa ditempuh oleh bus. Alhamdulillah kami sampai di DENGE ketika senja mulai menjelang. Langit masih terlihat mendung dan pemilik penginapan menyarankan kami untuk bermalam di denge. Bapak Blasius adalah pemilik penginapan yang merupakan keturunan waerebo yang “turun gunung”. Beliau hanya sesekali naik ke waerebo jika ada upacara adat. Pekerjaanya sebagai guru di sdk denge mengharuskannya menetap di denge sekaligus sebagai duta wisata perkampungan adat waerebo. 


Bocah-bocah Waerebo

Kami berencana melalui tahun baru di waerebo tetapi  berhubung hari sudah malam tidak ada guide yang akan memandu perjalanan kami. Bahkan setelah kami menyewa semua kamar masih ada beberapa mahasiswa dari Jakarta yang juga ingin menginap di tempat yang merupakan satu satunya penginapan yang tersedia di denge. Akhirnya ada warga yang mau menampung mereka di rumah sederhananya yang tanpa lampu. Sedangkan kami cukup beruntung dapat penerangan dari genset sampai jam 10 malam. Semua sudah terlelap dengan cepat karena kelelahan setelah perjalanan lebih kurang dua hari tanpa kualitas tidur yang nyaman. Malam pergantian tahun berlalu di dalam mimpi kami masing masing. Tanpa listrik dan tanpa sinyal memaksa kami tidur lebih awal untuk trecking besok pagi.

Awal Tahun baru 2015

Irman menggedor semua pintu kamar teman teman yang terlelap dalam mimpi masing masing. Janji yang semula bangun jam 3 pagi selalu berujung menjadi jam setengah enam. Bapak Blasius memberi wejangan apa -apa yang harus kami lakukan selama perjalanan hari ini karena perkampungan adat waerebo masih memegang nilai nilai leluhur mereka yang masih berbau mistik. Berbekal tekad yang kuat kami mulai berangkat dipagi awal tahun.

Posko pertama trecking

Walaupun da sakit flu semenjak sehari sebelum natal da tetap semangat untuk berjalan mendaki kurang lebih 9 km. pendakian kami dipimpin oleh seorang bapak yang berumur sekitar 50 an tahun. Dua km di awal kami melalui jalan yang diberi bebatuan sehingga perjalanan belum terasa melelahkan. Tetapi setelah di km tiga kami mulai memasuki jalanan setapak di dalam hutan sehingga mulai terbentuk kelompok kelompok kecil yang berjalan beriringan. Dan mereka yang dengan semangat 45 berada di  rombongan terdepan. Kami melalui jalanan dengan bernyanyi bersama, menyambung kata demi kata lirik dalam sebuah lagu  bergantian orang demi orang sehingga membuat perjalanan terasa ringan dan menyenangkan.


awal pendakian

Satu kilo meter menjelang perkampungan tersebut kami sudah diwanti wanti untuk tidak mengambil gambar dengan kamera.

posko kedua trecking

Kami mulai banyak diam merasakan aura yang mulai terasa mistis.Kami akhirnya sampai di sebuah pondok dan berkumpul bersama sebelum benar benar memasuki waaerebo. Bapak yang memandu kami kembali mengingatkan kami akan peraturan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bapak tersebut mulai membunyikan sesuatu berupa alat yang mengeluarkan bunyian seolah olah mengirim pesan ke dalam kampung bahwa ada tamu yang datang berkunjung.

Jalan Masuk ke Waerebo

Setelah mengirim bebunyian beberapa kali kami kembali menuruni perbukitan yang sudah didominasi oleh perkebunan kopi. Kami berkumpul di gerbang utama menunggu semua datang berkumpul dan masuk bersama-sama. Saat itu di dalam hati da ingin bersorak melihat sekitar 7 buah rumah adat berbentuk kerucut  (Mbaru Niang) berukuran raksasa terpampang dihadapan kami. Konon 17 abad silam perantau Minangkabau lah yang mendirikan perkampungan ini, seolah-olah kami merasakan jiwa para leluhur menyambut kedatangan kami. Gerimis menemani perjalanan kami memasuki rumah utama untuk mulai berdoa kepada leluhur sesuai kepercayaan mereka. Bapak yang memandu kami berbicara dalam bahasa yang pasti tidak kami mengerti dengan seorang kepala adat.


Dalam Perjalanan menuju waerebo

Ketua adat berbicara sendiri mengeluarkan mantra mantra untuk leluhur. Setelah acara sembahyang dalam kepercayaan waerebo barulah kami diperkenankan untuk mengambil foto diberbagai tempat. Merasa takjub dengan keindahan perkampungan ini serasa benar benar di atas awan. Gerimis sudah reda dari tadi sehingga menambah semangat kami untuk berfoto sampai tak tahu waktu. Sekitar dua jaman berfoto baik itu sendiri sendiri,  berkelompok dan tak lupa berdualima dengan latar ketujuah rumah utama yang berbentuk kerucut tersebut serta bersama ketua adatnya.

di dalam mbaru niang

Kami dipanggil kembali untuk makan di rumah utama dengan menu nasi, telur dadar, sayur japan plus cabenya yang ekstra pedas tingkat tinggi yang mebuat kepala da berdenging. Air pegunungan yang benar benar terasa menyegarkan melalui tenggorokan menambah nikmat makan kami siang itu. Untuk menikmati menu special ini kami harus mebayar masing masing 100 ribu per orang. Hal ini bisa dimaklumi karena untuk membeli bahan makanan tersebut mereka harus menempuh jalan sampai 18 km untuk bolak balik menempuh kampung terdekat.
Warga yang da temui terlihat jauh dari wajah flores. Mereka mempunyai kulit yang lebih cerah serta wajah yang da yakini lebih dekat ke arah minangkabau daripada wajah flores yang keras. Da dan tuti berkunjung ke dapur mereka yang terletak di tengah2 kerucut mbaru niang. Bercerita bersama para mama tentang betapa bahagianya kami memiliki leluhur yang sama. Sama halnya menemukan rumah makan padang di negeri ini, bisa bercengkrama dengan keturunan para leluhur minangkabau berabad abad silam yang tersembunyi di dalam hutan belantara tanah flores merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa yang membuat kami merinding sesaat. Kami merasa bangga telah mengunjungi negeri yang sudah mendunia ini.


Dapur Mbaru Niang


Pintu masuk Mbaru Niang
 Perkampungan adat waerebo ini lebih dulu mendunia karena lebih dulu dikunjungi oleh turis mancanegara yang mereka temukan melalui goegle map sehingga tempat ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai situs dunia yang harus dilindungi dari kepunahan. Mbaru niang ini sudah mengalami renovasi untuk mempertahankan 7 buah rumah utama tersebut setelah semakin banyaknya kunjungan dari dalam maupun luar negeri yang menjadi asset dalam pengumpulan dana.


jembatan bambu menuju waerebo





Read More
    email this

11 Desember 2015

Published Desember 11, 2015 by with 0 comment

Bullying



Kami mempunyai seorang teman yang berinisial “pintu” yang selalu dijadikan objek bully, sampai2 da dan teman2 mendirikan perusahan bullying yang dipimpin oleh Ibu As untuk menyiapkan ide2 perbullian agar hidupnya lebih bahagia. Yup,, dianya nagih kalo sehari aja ga dapat jatah bully, tubuhnya yang mengidap bipolar ( versi gejala flores saja) seolah-olah kesakitan jika kami tak membullynya sehari saja. Mulai dari gajah, komodo yang ngorok di bandara, paus ( ga heran kalo dia bisa mengambang dengan baik di dalam air), kulkas yang ditarok di pintu dan sebagainya menjadi nama2 kerennya. Untungnya ini anak yang berbadan super double ekstra kuadrat mempunyai jiwa yang besar sehingga apapun hal2 yang menyakitkan yang anak2 ende ucapkan ia terima dengan pemikiran positif. Hal ini merupakan efek samping setelah dibonceng rian ke pasar sehingga sampai saat ini ia juga menderita gejala rabies level akut. Dan lagi2 di dalam tulisan ini harus saya bully,, apa kabar nya sekarang ya,, dia sedang hibernasi di kampung halamanya untuk waktu yang lama. Hal yang saya takutkan dia mengidap busung lapar karena dalam satu semester haus akan bullian kami. Semoga dia segera dilamar oleh TNI berkebangsaan timor leste agar hidupnya tidak semakin merajalela.

Oh ya,,, kalian pasti pada tahu syahrini kan ,,, nah, syahrini yang terkenal dengan jargon2nya yang cetar membahana tersebut merupakan KW 1 nya dari anak yang satu ini. Kalo kalian yang pertama kali bersua dengannya , siap2 deh membawa kantong asoy untuk tempat muntah karena dia tentunya punya jargon yang lebih sesuatu dr KW nya sendiri. Koq bisa muntah ya ,?? Ga percaya  ?? coba aja deh ,,, hhha,, tapi princess ini punya hati yang baik banget, saking baiknya tu dia rela nyuciiin baju dan sepatu gw gitu. Baik banget ga sich,, mau di cari sampai ke pelosok papua lu pasti ga nemu deh makhluk langka yang sudah dilindungi oleh Negara ini karena spesienya yang sudah langka.
Princes ini yang kalo luluran di areal jemuran belakang membuat bang marta pangling alias kerasukan yang harus di opname di rumah sakit ende untuk 2 hari 3 malam. Tapi jangan salah ,, dia udah pernah dinikahi oleh moera mall selama satu bulan puasa dan langsung” ditalak 3” di pagi hari suci idul fitri. Hidupnya semakin sempurna ketika ditolak mentah-mentah setelah pernyataan cinta nya kepada salah satu dari pria pria ende yang ingin dirahasikan namanya. Sebenarnya masih ada lagi kisahnya yang sangat tidak sanggup untuk dituliskan berkaitan dengan babi babi liar di daerah oja yang malam-malam harinya melolong seolah-olah menemui ajalnya.
cinta bersemi di wae rebo

 Terimakasih sudah memberi warna di dalam keluarga hangat ende kita, walaupun itu hanya satu dari berjuta warna pelangi di dalam hati, sejenak luluh bergeming menjauh pergi ,,tak ada lagi,, cahaya suci,, eh  eh  koq jadi nyanyi lagunya agnesmo sih ,,, gw secara pribadi salut sama kepribbadiannya yang actually super baik banget,percaya diri yang tinggi banget sampe overdosis yang bikin lu kudu nyiapin kantong asoy makin banyak. Gw pernah nonton acara “pagi-pagi” nya NET.TV tentang “orang2 yang SIZE PLUS” bahwa apapun yang lu lakukan yang terpenting adalah percaya diri, karena untuk cantik lu ga haus kurus dulu. Lu harus berfikir positif ketika orang2 di dekat lu membully lu. Itu tanda mereka menyatakan rasa sayangnya bahwa kita memang keluarga bersama selamanya. Setidaknya lu yang paling banyak dapat perhatian dari semua anggota keluarga walaupun itu lewat perbullyan,,, hha.
Read More
    email this

10 Desember 2015

Published Desember 10, 2015 by with 0 comment

Pantai Bita - Ende - Flores


Pantai Bita berada dekat dengan kawasan bandara H. Hasan Aboeroesman di kabupaten ende, Nusa Tenggara Timur. Saya sebagai SM3T angkatan 4 sering mengunjungi pantai ini bersama teman2 dari padang karena lokasi yang berdekatan dengan basecamp UNP. Saya pun secara pribadi sering berkunjung jika rasa sesak yang menumpuk harus dileburkan bersama deburan ombak.  Meskipun pantainya tak berpasir putih tetapi yang namanya laut selalu sama dimanapun kita berada, mereka tetap sama nikmatnya untuk dipandang tak jemu2.


Pagi pantai bita
Pernah kami menyusuri pantai ke arah timur bersama sama menemukan sebuah teluk yang mempunyai air yang tenang. kami menyempatkan mandi sebentar disana dan saya yang tak pandai berenang mencoba masuk ke dalam laut dan memegang sisi tebingnya agar tidak tenggelam walaupun hanya bisa diam di tempat dan melihat teman2 yang lain menyelam jauh ketengah serta ada juga yang meloncat dari tebing yang tingginya sekitar 2-3 meter. asalkan bersama kami tetap menemukan kebahagian di pantai yang satu ini. ada sisi yang mebuatnya menjadi tempat yang memikat untuk dikenang .
rumput yang sangat indah di antara bandara dan pantai bita

jalan menju pantai ke arah kanan dari gambara
Sewaktu serah terima dengan angkatan 5 kami mandi bersrama di muaranya tempat yang masih memiliki air tawarnya. beberapa anggota angkatan 4 menyeburkan angkatan 5 ke dalam muara yang setinggi betis orang dewasa. saya pun yang tak berniat mandi ditarik oleh semua orang tanpa menghiraukan kaki dan kepala saya berada di tempat yang tak biasanya. hha,,, pagi yang indah pun berlalu dengan tawa bahagia kami. setelah itu kami makan bersama di pantai ini sekedar berbagi mengisi perut pagi flores kami yang sehausnya sudah mengeok dari pukul setengah tujuh pagi. walaupun sedikit tetapi kebersamaan membuat kami lebih kompak di waktu yang hanya sesaat mempertemukan kami.
gunung meja

 Saya sering datang berkunjung sendirian jika rasa sesak di hati datang meski tak di undang. dan dengan berbincang dengan laut akan mengobati sedikit gundah gulana yang menerpa. percakapan yang selalu saya ulang setiap kali memandang laut yang tenang nun jauh di ujungnya adalah ,,,
      "hai Laut ,,, apa kabar ,,,
      " sudahkah kau menghempaskan ombakmu di pantai2 nya eropa ? di pantai 2 negeri belanda ? ,,,
           dan hanya debur ombak yang menghempas menjawab semua pertanyaan tersebut.
     " hai Laut,,, Jika kau singgah lagi esok atau lusa tolong sampaikan pesanku kepada pantai2 eropa bahwa aku ingin memandangmu dari pantai2 tersebut ,,, ombak kembali menghempas cukup kuat kali ini ,,, seolah2 menjawab pertanyaan yang saya ucapkan di dalam hati ,,,

karena saya adalah pecinta Laut maka tak masalah seperti apapun bentuk pantai tempatmu menghempaskan diri. bagiku memandangmu nun jauh sampai ketengah memberi ketenangan hati yang hanya aku yang tahu bahwa kamu ,,, Laut ,, punya tempat dihati ku,,,



Pantai BIta dan Gunung Meja


laut selalu punya horizon yang sempurna

Read More
    email this