23 September 2024

Published September 23, 2024 by with 0 comment

10 Contoh Penerapan Sila ke-3 Pancasila || TWK || SKD || CPNS

Berikut 10 contoh narasi yang mencerminkan sila ke-3 Pancasila:

  1. Saat upacara bendera di sekolah, semua siswa dari berbagai latar belakang ikut serta dengan khidmat sebagai wujud kecintaan dan persatuan terhadap bangsa.

  2. Di sebuah desa, warga bersama-sama membangun jembatan tanpa memandang asal daerah mereka, karena mereka sadar bahwa jembatan tersebut akan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

  3. Ketika perayaan Hari Kemerdekaan, masyarakat dari berbagai suku dan agama berpartisipasi dalam lomba-lomba tradisional untuk mempererat persaudaraan dan menjaga semangat kebersamaan.

  4. Di lingkungan perumahan, warga bekerja sama mengadakan acara syukuran dan bersih-bersih lingkungan setiap bulan sebagai bentuk solidaritas dan menjaga kekompakan.

  5. Seorang pemimpin daerah mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga kerukunan dan menghormati perbedaan suku, budaya, dan agama, demi menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat yang majemuk.

  6. Saat bencana alam terjadi, masyarakat dari berbagai kalangan bekerja sama menyalurkan bantuan dan menolong korban, menanggalkan perbedaan demi kemanusiaan dan kesatuan bangsa.

  7. Sebuah komunitas lintas agama mengadakan kegiatan sosial bersama, seperti memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, menunjukkan bahwa mereka dapat bersatu dalam tujuan yang mulia meski berbeda keyakinan.

  8. Di sekolah, guru mengajarkan bahwa penting untuk menghormati kebudayaan daerah lain, sehingga siswa tumbuh dengan semangat persatuan di tengah keragaman budaya Indonesia.

  9. Warga dari berbagai provinsi ikut serta dalam peringatan hari besar nasional dengan mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing, menunjukkan kebanggaan akan identitas nasional tanpa melupakan asal usul budaya lokal.

  10. Di kantor, karyawan dari berbagai latar belakang suku dan budaya bekerja sama menyukseskan proyek besar, menempatkan kepentingan perusahaan dan negara di atas perbedaan individual.

Narasi-narasi ini mencerminkan bagaimana Persatuan Indonesia, sebagai sila ke-3, diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa.

Read More
    email this
Published September 23, 2024 by with 0 comment

Sila ke-2 Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan ||TWK || SKD || CPNS

Berikut 20 contoh narasi yang mencerminkan sila ke-2 Pancasila:

  1. Seorang anak muda di Jakarta membantu nenek-nenek menyeberang jalan dengan sabar, meskipun lalu lintas sedang ramai.

  2. Di sekolah, para siswa diajarkan untuk tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku atau agama, melainkan saling menghormati satu sama lain.

  3. Seorang karyawan memberi kesempatan kepada rekannya yang baru bergabung untuk menyampaikan pendapat dalam rapat, meskipun dia lebih senior.

  4. Dalam kegiatan sosial, relawan dari berbagai latar belakang berkumpul untuk membantu korban bencana alam tanpa memandang asal daerah atau agama.

  5. Seorang pemilik restoran memberikan makanan gratis kepada orang-orang yang tidak mampu setiap hari Jumat tanpa menanyakan latar belakang mereka.

  6. Di sebuah lingkungan perumahan, warga berinisiatif membuat jadwal ronda malam secara bergiliran, memastikan bahwa semua orang mendapatkan perlakuan yang sama dalam menjaga keamanan.

  7. Seorang guru di desa terpencil tetap mengajar dengan penuh semangat meski fasilitas sekolah sangat terbatas, karena ia percaya setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

  8. Dalam sebuah pertandingan olahraga, tim pemenang memberikan semangat kepada tim yang kalah dan tidak menghina mereka, menunjukkan sikap saling menghargai.

  9. Saat pemilu, warga desa mengajak seluruh tetangga mereka untuk datang memilih, tanpa paksaan, dan memastikan semua orang diberi kesempatan yang sama untuk menggunakan hak suaranya.

  10. Di sebuah perusahaan, manajer memastikan bahwa setiap karyawan diperlakukan dengan adil, baik dari segi pembagian kerja maupun pemberian kesempatan untuk berkembang.

  11. Seorang pengemudi taksi memilih untuk tidak menaikkan tarif ketika membawa penumpang yang terlihat membutuhkan, menunjukkan sikap kemanusiaan yang adil.

  12. Di sebuah rumah sakit, dokter dan perawat memberikan pelayanan kesehatan yang sama baiknya kepada pasien, tanpa memandang status ekonomi mereka.

  13. Saat mengikuti lomba masak, seorang peserta berbagi bahan-bahan dengan peserta lain yang kehabisan, meskipun mereka bersaing dalam kompetisi yang sama.

  14. Seorang pemimpin komunitas memutuskan untuk mengundang semua anggota, tanpa terkecuali, dalam setiap rapat penting, sehingga setiap suara dapat didengar dan dihargai.

  15. Dalam pertemuan keluarga, seorang anggota keluarga yang lebih muda mendengarkan dengan penuh perhatian cerita dari kakek-neneknya, meskipun topik yang dibicarakan bukan hal baru baginya.

  16. Di sebuah desa, warga yang lebih mampu secara ekonomi membantu tetangganya yang kesulitan tanpa meminta imbalan atau pamrih.

  17. Seorang sopir angkot menghentikan kendaraannya untuk membantu seorang penyandang disabilitas naik ke dalam angkot dengan aman, memastikan semua penumpang mendapatkan layanan yang setara.

  18. Dalam program pelatihan kerja, peserta dari berbagai latar belakang diberi kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, tanpa adanya diskriminasi.

  19. Seorang pemuda secara sukarela mengorganisir penggalangan dana untuk membantu biaya operasi tetangganya yang sedang sakit, walaupun sebelumnya mereka jarang berinteraksi.

  20. Di sebuah panti asuhan, pengurus memastikan bahwa setiap anak diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan perhatian, tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan usia atau keadaan fisik.

Narasi-narasi ini menggambarkan bagaimana sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Read More
    email this
Published September 23, 2024 by with 0 comment

Penerapan sila ke 5 Pancasila dalam kehidupan sehari hari || TWK || SKD || CPNS

Berikut 15 contoh narasi yang sesuai dengan sila ke-5:

  1. Pemerintah membagikan bantuan sosial berupa sembako dan uang tunai kepada masyarakat kurang mampu di pedesaan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama pandemi.

  2. Sebuah perusahaan memberikan bonus dan tunjangan yang adil kepada seluruh karyawan, tanpa memandang jabatan atau posisi, sehingga kesejahteraan mereka terjamin.

  3. Di sebuah desa, masyarakat bergotong-royong membangun rumah bagi tetangga yang rumahnya rusak akibat bencana alam, agar semua orang memiliki tempat tinggal yang layak.

  4. Pemda setempat menerapkan program subsidi listrik bagi warga yang penghasilannya di bawah standar upah minimum, sehingga beban biaya hidup mereka lebih ringan.

  5. Sekolah-sekolah di daerah terpencil kini dilengkapi dengan fasilitas belajar online gratis, memberikan kesempatan yang sama kepada siswa-siswa untuk belajar secara daring seperti di kota besar.

  6. Di pasar tradisional, pedagang tidak menaikkan harga barang-barang pokok selama bulan Ramadan, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan tetap bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang wajar.

  7. Pemerintah daerah mempermudah akses pelayanan kesehatan gratis untuk warga di pedalaman, agar mereka tidak kesulitan mendapatkan pelayanan medis yang layak.

  8. Sebuah koperasi di desa memberikan pinjaman tanpa bunga bagi petani, sehingga mereka dapat memulai usaha pertanian tanpa terbebani biaya tambahan.

  9. Setiap anak di sekolah tersebut mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggunakan fasilitas laboratorium komputer, tanpa ada perbedaan akses berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua.

  10. Seorang pemilik toko memberikan diskon khusus untuk ibu rumah tangga yang berbelanja kebutuhan pokok setiap akhir pekan, membantu mereka menghemat pengeluaran sehari-hari.

  11. Di lingkungan perkotaan, pemerintah setempat membangun taman bermain yang bisa diakses gratis oleh semua warga, sehingga anak-anak dari semua kalangan dapat menikmati fasilitas rekreasi yang sama.

  12. Pekerja informal seperti tukang ojek dan pedagang kaki lima menerima vaksinasi Covid-19 secara gratis agar mereka dapat tetap bekerja dengan aman dan sehat di masa pandemi.

  13. Sebuah yayasan sosial memberikan beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

  14. Dalam pemilihan ketua RT, semua warga diizinkan untuk ikut serta memilih tanpa memandang status sosial atau latar belakang ekonomi.

  15. Perusahaan transportasi umum menambah armada bus dan memberikan harga tiket yang terjangkau selama musim mudik, agar semua orang bisa pulang kampung dengan aman dan nyaman.

Read More
    email this

22 September 2024

Published September 22, 2024 by with 0 comment

Bhineka Tunggal IKA : Inklusif atau eksklusif || TWK CPNS 2024

Perbedaan antara inklusif dan eksklusif terletak pada bagaimana mereka memperlakukan orang, kelompok, atau ide yang berbeda. Berikut penjelasan singkat mengenai keduanya:

1. Inklusif

Penjelasan: Inklusif berarti terbuka untuk semua orang atau kelompok, tanpa memandang perbedaan seperti suku, agama, ras, status sosial, atau pandangan. Prinsip inklusivitas menekankan penerimaan dan menghargai keragaman. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang dapat diakses dan diterima oleh siapa saja. Contoh: Sekolah inklusif menerima siswa dengan berbagai latar belakang, termasuk siswa berkebutuhan khusus, dan memberikan kesempatan belajar yang setara untuk semua.

2. Eksklusif

Penjelasan: Eksklusif berarti membatasi akses hanya untuk kelompok tertentu atau orang yang memenuhi syarat atau kriteria tertentu. Ini sering kali berarti bahwa ada batasan atau pengecualian bagi orang-orang di luar kelompok yang ditentukan. Contoh: Klub eksklusif mungkin hanya menerima anggota yang memiliki status sosial tertentu atau memenuhi persyaratan khusus, sehingga tidak semua orang bisa bergabung.

Perbedaan Utama:

  • Inklusif: Terbuka untuk semua orang, menciptakan rasa keterlibatan dan kesetaraan.
  • Eksklusif: Membatasi keikutsertaan pada kelompok tertentu, dengan pengecualian untuk yang tidak memenuhi kriteria.

Inklusif mempromosikan kebersamaan dan kesetaraan, sementara eksklusif sering memisahkan berdasarkan batasan tertentu.

Read More

    email this
Published September 22, 2024 by with 0 comment

TWK : Konvergen dan Divergen dan Hubungannnya dengan Bhineka Tunggal Ika

Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, konsep konvergen dan divergen dapat digunakan untuk memahami bagaimana keberagaman dan kesatuan bekerja bersama. Perbedaan antara konvergen dan divergen terletak pada arah dan tujuannya dalam menyatukan atau memisahkan ide atau elemen yang berbeda.

1. Konvergen (Konvergensi)

Penjelasan: Konvergen berarti adanya kecenderungan atau arah menuju satu titik atau tujuan bersama. Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, ini mencerminkan bagaimana berbagai perbedaan (suku, agama, ras, dan budaya) dapat menyatu dalam satu kesatuan bangsa, yaitu Indonesia. Konvergensi menekankan upaya untuk menyatukan keberagaman dalam harmoni, dengan tujuan akhir berupa persatuan. Contoh: Dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, semua masyarakat dari latar belakang yang berbeda berpartisipasi dalam kegiatan yang sama, mencerminkan persatuan dan kebersamaan.

2. Divergen (Divergensi)

Penjelasan: Divergen berarti adanya kecenderungan untuk menyebar atau menjauh dari satu titik atau arah. Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, divergensi menggambarkan adanya berbagai perbedaan atau variasi yang muncul di dalam masyarakat, baik dalam hal budaya, bahasa, adat istiadat, maupun kepercayaan. Meskipun ada perbedaan (divergensi), semboyan Bhinneka Tunggal Ika menekankan bahwa perbedaan ini tetap harus diterima dalam satu kesatuan. Contoh: Di Indonesia, adat pernikahan di berbagai daerah sangat beragam (divergen), tetapi semuanya tetap diakui sebagai bagian dari budaya Indonesia.

Perbedaan Utama:

  • Konvergen: Fokus pada penyatuan berbagai elemen yang berbeda menuju satu titik atau tujuan bersama. Ini menggambarkan bagaimana keragaman disatukan dalam kebersamaan dan persatuan.
  • Divergen: Fokus pada perbedaan dan variasi, menggambarkan bahwa meskipun ada banyak elemen yang berbeda dalam masyarakat, perbedaan tersebut tetap dihargai sebagai bagian dari identitas bangsa.

Dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kedua sifat ini berperan penting. Divergen menggambarkan keragaman yang ada, sedangkan konvergen menunjukkan upaya untuk tetap bersatu di bawah satu negara yang sama.

Read More

    email this
Published September 22, 2024 by with 0 comment

TWK : 9 nilai antikorupsi yang dipromosikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Berikut adalah 9 nilai antikorupsi yang dipromosikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), penjelasan masing-masing nilai, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari:

1. Kejujuran

Penjelasan: Kejujuran adalah berkata dan berbuat sesuai dengan fakta yang ada, tidak memanipulasi informasi atau keadaan untuk keuntungan pribadi. Contoh: Seorang siswa yang mendapatkan nilai ujian jelek, tetap mengakui hasilnya tanpa mencontek atau memalsukan nilai.

2. Kepedulian

Penjelasan: Kepedulian berarti peka terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitar, serta berempati terhadap kebutuhan dan kondisi mereka. Contoh: Ketika seorang pegawai pemerintah melihat praktik korupsi, ia berani melaporkannya karena peduli pada masyarakat yang dirugikan.

3. Kemandirian

Penjelasan: Kemandirian adalah kemampuan untuk tidak bergantung pada orang lain secara berlebihan dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri. Contoh: Seorang pengusaha yang memilih untuk tidak memberi suap kepada pejabat agar mendapatkan proyek, dan berusaha menjalankan bisnisnya dengan integritas.

4. Kedisiplinan

Penjelasan: Kedisiplinan adalah sikap taat pada aturan dan peraturan yang berlaku, serta konsisten dalam menjalankan tugas dengan baik. Contoh: Seorang pegawai datang tepat waktu setiap hari dan menyelesaikan tugasnya sesuai tenggat tanpa mencoba mencurangi sistem kehadiran.

5. Tanggung Jawab

Penjelasan: Tanggung jawab berarti mampu menanggung konsekuensi dari setiap tindakan, baik atau buruk, dan menjalankan kewajiban dengan sepenuh hati. Contoh: Seorang pejabat publik yang dengan transparan melaporkan penggunaan dana pemerintah dan bertanggung jawab jika ada kesalahan dalam pengelolaannya.

6. Kerja Keras

Penjelasan: Kerja keras adalah usaha maksimal untuk mencapai tujuan tanpa jalan pintas yang merugikan pihak lain atau tidak sesuai aturan. Contoh: Seorang siswa belajar dengan giat untuk menghadapi ujian, bukannya mencari cara curang untuk mendapatkan jawaban ujian dari pihak lain.

7. Kesederhanaan

Penjelasan: Kesederhanaan berarti hidup secukupnya tanpa sikap konsumtif yang berlebihan dan tetap berpegang pada etika dan moral. Contoh: Seorang pejabat memilih hidup sederhana dan tidak menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri dengan cara korupsi atau menerima gratifikasi.

8. Keberanian

Penjelasan: Keberanian adalah sikap berani dalam menegakkan kebenaran dan menentang tindakan yang tidak benar, meski berisiko. Contoh: Seorang karyawan berani melaporkan tindak korupsi di tempat kerjanya meski ia tahu bahwa hal ini mungkin akan mempengaruhi kariernya.

9. Keadilan

Penjelasan: Keadilan adalah memperlakukan setiap orang dengan setara, sesuai haknya, tanpa diskriminasi atau nepotisme. Contoh: Seorang pemimpin proyek yang memberikan kesempatan kerja kepada semua kandidat berdasarkan kompetensi, bukan karena hubungan keluarga atau uang suap.

Nilai-nilai ini penting untuk diterapkan di berbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun di masyarakat, untuk menciptakan budaya antikorupsi yang kuat dan mencegah praktik-praktik curang yang merugikan banyak pihak.

Read More

    email this

21 September 2024

Published September 21, 2024 by with 0 comment

Hukum Pascal Soal dan pembahasannya

Soal 1:

Sebuah dongkrak hidrolik memiliki luas penampang kecil 2 cm² dan luas penampang besar 50 cm². Jika pada penampang kecil diberikan gaya sebesar 100 N, berapa gaya yang dihasilkan pada penampang besar?

Jawaban: Menggunakan Hukum Pascal:

F1A1=F2A2\frac{F_1}{A_1} = \frac{F_2}{A_2}

Diketahui:

  • F1=100NF_1 = 100 \, \text{N}
  • A1=2cm2A_1 = 2 \, \text{cm}^2
  • A2=50cm2A_2 = 50 \, \text{cm}^2
1002=F250\frac{100}{2} = \frac{F_2}{50} F2=100×502=2500NF_2 = \frac{100 \times 50}{2} = 2500 \, \text{N}

Jadi, gaya yang dihasilkan pada penampang besar adalah 2500 N.


Soal 2:

Sebuah mesin hidrolik memiliki luas penampang kecil 4 cm² dan luas penampang besar 100 cm². Jika pada penampang besar dibutuhkan gaya sebesar 4000 N untuk mengangkat beban, berapa gaya yang harus diberikan pada penampang kecil?

Jawaban: Menggunakan Hukum Pascal:

F1A1=F2A2\frac{F_1}{A_1} = \frac{F_2}{A_2}

Diketahui:

  • F2=4000NF_2 = 4000 \, \text{N}
  • A1=4cm2A_1 = 4 \, \text{cm}^2
  • A2=100cm2A_2 = 100 \, \text{cm}^2
F14=4000100\frac{F_1}{4} = \frac{4000}{100} F1=4000×4100=160NF_1 = \frac{4000 \times 4}{100} = 160 \, \text{N}

Jadi, gaya yang harus diberikan pada penampang kecil adalah 160 N.


Soal 3:

Sebuah alat pengangkat mobil menggunakan sistem hidrolik. Jika luas penampang kecil adalah 5 cm² dan luas penampang besar adalah 200 cm², serta pada penampang kecil diberikan gaya sebesar 300 N, berapa berat mobil yang dapat diangkat oleh alat tersebut?

Jawaban: Menggunakan Hukum Pascal:

F1A1=F2A2\frac{F_1}{A_1} = \frac{F_2}{A_2}

Diketahui:

  • F1=300NF_1 = 300 \, \text{N}
  • A1=5cm2A_1 = 5 \, \text{cm}^2
  • A2=200cm2A_2 = 200 \, \text{cm}^2
3005=F2200\frac{300}{5} = \frac{F_2}{200} F2=300×2005=12000NF_2 = \frac{300 \times 200}{5} = 12000 \, \text{N}

Jadi, berat mobil yang dapat diangkat adalah 12000 N.


Soal 4:

Sebuah sistem hidrolik memiliki luas penampang besar 300 cm² dan luas penampang kecil 10 cm². Jika pada penampang besar dibutuhkan gaya sebesar 6000 N untuk mengangkat sebuah benda, berapa gaya yang harus diberikan pada penampang kecil?

Jawaban: Menggunakan Hukum Pascal:

F1A1=F2A2\frac{F_1}{A_1} = \frac{F_2}{A_2}

Diketahui:

  • F2=6000NF_2 = 6000 \, \text{N}
  • A1=10cm2A_1 = 10 \, \text{cm}^2
  • A2=300cm2A_2 = 300 \, \text{cm}^2
F110=6000300\frac{F_1}{10} = \frac{6000}{300}F1=6000×10300=200NF_1 = \frac{6000 \times 10}{300} = 200 \, \text{N}

Jadi, gaya yang harus diberikan pada penampang kecil adalah 200 N.


Soal 5:

Sebuah alat pemindah hidrolik mempunyai dua penampang, yaitu penampang kecil seluas 8 cm² dan penampang besar seluas 160 cm². Jika pada penampang kecil diberikan gaya sebesar 400 N, berapakah gaya yang dihasilkan pada penampang besar?

Jawaban: Menggunakan Hukum Pascal:

F1A1=F2A2\frac{F_1}{A_1} = \frac{F_2}{A_2}

Diketahui:

  • F1=400NF_1 = 400 \, \text{N}
  • A1=8cm2A_1 = 8 \, \text{cm}^2
  • A2=160cm2A_2 = 160 \, \text{cm}^2
4008=F2160\frac{400}{8} = \frac{F_2}{160} F2=400×1608=8000NF_2 = \frac{400 \times 160}{8} = 8000 \, \text{N}

Jadi, gaya yang dihasilkan pada penampang besar adalah 8000 N.

Read More
    email this